Pengadilan India Larang Petasan di Daerah dengan Kualitas Udara Buruk
Polusi memiliki dampak pada gejala virus corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
India, IDN Times - Pengadilan lingkungan India, The National Green Tribunal (NGT) melarang penggunaan petasan di wilayah India yang memiliki kualitas udara buruk. Pelarangan ini mebuat Festival Diwali dan perayaan lainya akan dimeriahkan tanpa petasan.
Pelarangan ini akan berlangsung mulai tengah malam 9 November sampai dengan 30 November. Larangan ini akan berlaku di kota-kota dengan kualitas udara rata-rata "buruk atau "sangat buruk" pada November tahun lalu. Polusi udara di India telah dikaitkan dengan memburuknya gejala virus corona yang menyerang bagian pernapasan, melansir dari NDTV.
1. Pelanggar akan dihukum 1,5-6 tahun penjara
Larangan penggunaan petasan ini tidak hanya termasuk di kawasan Ibu Kota Nasional (NCR), namun juga berlakung dengan kota yang memiliki polusi udara "buruk dan "lebih buruk".
Menteri Lingkungan Negara wilayah New Delhi, Gopal Rai menyebutkan bagi yang melanggar di New Delhi dapat dihukum 1,5-6 tahun penjara, melansir dari NDTV.
Menurut laporan Al jazeera, Ibu kota New Delhi dan negara bagian Rajasthan, Haryana, Maharashtra, dan Benggala Barat telah menghentikan atau membatasi penjualan dan penggunaan petasan.
Mengutip dari Times of India, ketua ketua hakim Adarsh Kumar Goel menyebutkan wilayah yang memiliki kualitas polusi rendah atau sedang diperbolehkan menggunakan petasan, tetapi hanya petasan jenis hijau dan dibatasi pengunaan hingga dua jam selama festival seperti Diwali, Chhath, Tahun Baru / Malam Natal, dll., Sebagaimana ketentuan dari negara bagian yang bersangkutan.
Baca Juga: Ilmuwan: Polusi Udara Dapat Sebabkan Gangguan Mental
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.