TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perdana Menteri Irlandia Umumkan Pengunduran Diri

Pengganti akan dipilih parlemen bulan depan

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar. (Facebook.com/Leo Varadkar T.D.)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada Rabu (20/3/2024). Pemimpin pengganti akan dipilih parlemen pada bulan depan dan akan menjabat hingga Maret tahun depan.

Varadkar, yang saat ini berusia 45 tahun, adalah pemimpin termuda Irlandia saat pertama kali terpilih. Jabatan pertamanya dari tahun 2017-2020, dan kembali menjabat sejak Desember 2022 sebagai bagian dari pembagian jabatan dengan Micheal Martin, kepala mitra koalisi dari partai Fianna Fail.

1. Mundur dari posisi ketua partai

Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar. (Facebook.com/Leo Varadkar T.D.)

Dia juga mengumumkan akan segera mengundurkan diri dari posisi ketua partai sayap kanan-tengah Fine Gael. Dia mengaku memiliki alasan pribadi dan politik. 

“Saya tahu bahwa orang lain  akan mampu menerima berita dengan baik, itulah hebatnya hidup dalam demokrasi. Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk mengundurkan diri dari jabatan tinggi. Namun, ini saat yang tepat," kata Varadkar, seraya menyampaikan ia akan tetap menjabat sebagai anggota parlemen, dilansir Associated Press.

Dia pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 2007, dan pernah mengatakan akan berhenti dari dunia politik saat sudah berusia 50 tahun.

Martin mengaku terkejut ketika mendengar keputusan tersebut.

“Tetapi saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Kami melakukannya dengan sangat baik," ujar Martin.

Baca Juga: Menteri Irlandia Utara: Hamas Akan Jadi Mitra Perdamaian Timur Tengah

2. Pengunduran diri diyakini tidak terkait referendum

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Varadkar adalah perdana menteri Irlandia pertama yang secara terbuka menyatakan dirinya gay. Dia memainkan peran utama dalam kampanye untuk melegalkan pernikahan sesama jenis, yang disetujui dalam referendum tahun 2015, dan mencabut larangan aborsi, yang disahkan pada 2018.

“Saya bangga bahwa kami telah menjadikan negara ini tempat yang lebih setara dan lebih modern,” kata Varadkar.

Awal bulan ini, para pemilih menolak posisi pemerintah dalam referendum mengenai dua amandemen konstitusi. Perubahan yang didukung oleh Varadkar yang akan memperluas definisi keluarga dan menghilangkan bahasa tentang peran perempuan di rumah telah dikalahkan secara telak. 

Menteri Transportasi, Eamon Ryan, mengatakan bahwa hasil referendum bukanlah faktor kunci dalam pengunduran dirinya.

“Saya pikir ada kesenjangan sebelum pemilu lokal dan Eropa (pada bulan Juni) dan waktu tersebut mungkin lebih memengaruhinya dibandingkan referendum,” kata Ryan.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya