Protes Penggusuran, Anggota Kongres AS Tidur di Luar Capitol
Moratorium diakhiri untuk cegah penyebaran COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, DC, IDN Times - Tiga anggota Kongres AS, Cori Bush, Ilhan Omar, dan Ayanna Pressley tidur di luar Gedung Capitol pada Jumat (30/7/2021) malam. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes berakhirnya moratorium penggusuran pada hari Sabtu, yang diberlakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan mendesak Kongres untuk membahas perpanjangan moratorium.
1. Tujuh juta orang terancam kehilangan tempat tinggalnya
Dilansir Reuters, Bush yang berada di luar Capitol pada Sabtu sore mendesak orang-orang untuk bergabung dengan tuntutannya. Bush meminta Presiden Joe Biden dan CDC memperpanjang moratorium. Dia juga mendesak Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengumpulkan anggota DPR untuk mrelakukan pemungutan suara dan meminta Senator Chuck Schumer untuk memperpanjang moratorium di Senat.
Bush menyampaikan jika tidak ada tindakan yang diambil terhadap berakhirnya moratorium, maka akan ada tujuh juta orang yang terancam kehilangan tempat tinggal. CDC mengakhiri moratorium untuk mencegah penyebaran virus corona melalui berkerumun di tempat penampungan dan rumah orang yang akan menerima orang lain.
Menurut laporan oleh Aspen Institute dan Proyek Pertahanan Penggusuran COVID-19 bahwa ada lebih dari 6,5 juta rumah tangga AS, yang saat ini secara total membutuhkan 20 miliar dolar AS (Rp228 triliun) untuk membayar sewa. Mereka yang menentang perpanjangan mencatat bahwa ada tekanan yang meningkat pada tuan tanah yang harus mengikuti pembayaran hipotek, asuransi dan pajak tanpa sewa masuk.
Dilansir CBS News, untuk melindungi orang-orang agar tetap memiliki tempat tinggal beberapa negara bagian telah bekerja secara independen dari pemerintah federal untuk melindungi penyewa. Illinois dan New York memiliki perlindungan hingga akhir Agustus. Di New Jersey, penyewa akan dilindungi hingga 2022.
Kongres telah memberikan bantuan sewa senilai 46 miliar dolar AS (Rp664 triliun) kepada penyewa sehingga mereka dapat membayar sewa dan tagihan mereka, tetapi banyak daerah lambat mendistribusikan dana tersebut. Pada akhir Juni, penyewa hanya menerima sekitar 3 miliar dolar AS (Rp43 triliun).
Baca Juga: Polisi Capitol Akui Alami Pelecehan Rasial dan Pemukulan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.