Senator Nigeria dan Istrinya Dituduh Mengambil Organ Manusia
Keduanya dituduh melanggar aturan perbudakan di Inggris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ike Ekweremadu, seorang senator oposisi di Nigeria dari Partai Demokrat Rakyat dan mantan wakil pimpinan senat, bersama istrinya, Beatrice Nwanneka, muncul di pengadilan Magistrat Uxbridge di London, Inggris pada Kamis (23/6/2022). Mereka didakwa atas tuduhan perdagangan manusia dengan maksud untuk diambil organnya.
Pasangan ini dutuduh menyelundupkan seorang anak laki-laki bernama David Nwamini Ukpo, yang berusia 15 tahun dari Nigeria ke Inggris untuk menyumbangkan ginjalnya secara ilegal kepada putri mereka yang sedang sakit. Terduga korban saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Bandit di Nigeria Serang 2 Gereja, 3 Orang Tewas dan 36 Diculik
Baca Juga: Nigeria Adakan Upacara Pemakaman untuk Korban Serangan di Gereja
1. Kelanjutan tuntutan membutuhkan persetujuan dari jaksa agung
Melansir BBC, pasangan Nigeria ini ditangkap pihak berwenang Inggris pada Selasa dan didakwa oleh jaksa Damla Ayas atas tuduhan berkomplot untuk mengatur atau memfasilitasi perjalanan orang lain dengan maksud untuk dieksploitasi.
Keduanya saat ini berada dalam tahanan dan akan menghadapi pengadilan yang sama pada 7 Juli. Karena sebagian besar dugaan pelanggaran terjadi di Inggris, keduanya diharapkan dapat diadili di Inggris. Namun, karena masalah yurisdiksi jaksa membutuhkan izin dari jaksa agung untuk kelanjutan proses hukum. Butuh 14 hari untuk mendapatkan izin.
Investigasi oleh Tim Kejahatan Spesialis Kepolisian Metropolitan terjadi setelah kepolisian diberitahu tentang adanya potensi pelanggaran Undang-Undang Perbudakan Modern Inggris. Aturan itu mengatur bahwa mengambil organ anak merupakan pelanggaran serius dan dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Pengambilan organ melibatkan pengambilan bagian tubuh, seringkali untuk keuntungan komersial dan bertentangan dengan keinginan korban. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar sepersepuluh dari semua transplantasi organ global dilakukan dengan menggunakan organ yang diperoleh secara ilegal.
Berdasarkan laporan dari interpol pada tahun lalu, kejahatan perdagangan manusia untuk pengambilan organ menjadi perhatian khusus di Afrika bagian utara dan barat. Negara itu berisiko mengalami eksploitasi karena banyak populasi miskin dan pengungsi.
Baca Juga: Polri Selidiki Dugaan Desainer Indonesia Pesan Organ Manusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.