TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erdogan Usir Dubes 10 Negara Asing dari Turki, Termasuk AS

Desakan pembebasan Kavala jadi pemicu Erdogan usir 10 dubes

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Instagram.com/rterdogan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menyatakan 10 duta besar negara asing persona non-grata atau sudah tidak diterima. Salah satunya adalah dubes dari Amerika Serikat (AS).

"Saya sudah memberikan perintah yang diperlukan kepada menteri luar negeri dan mengatakan yang harus dilakukan adalah kesepuluh duta besar ini semuanya harus dinyatakan persona non-grata. Anda akan segera menyelesaikannya," kata Erdogan saat berpidato, Sabtu (23/10/2021).

Dilansir ANTARA, pengusiran 10 dubes negara asing dari Turki ini dilakukan karena mereka mendesak pembebasan tokoh filantropis Osman Kavala.

Baca Juga: Turki Beli Banyak Rudal S-400 Rusia, Erdogan: AS Gak Bisa Intervensi!

1. Daftar dubes 10 negara yang diusir dari Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ikut salat Jumat perdana di Hagia Sophia (Dokumentasi Kantor Presiden Turki)

Pengusiran terhadap 10 dubes merupakan keretakan diplomatik paling parah dengan pihak Barat selama 19 tahun Erdogan berkuasa. Apalagi, tujuh di antaranya mewakili pemerintahan negara-negara sekutu Turki di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Adapun daftar 10 dubes negara tersebut adalah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, dan AS.

2. Kavala didakwa atas percobaan kudeta

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. twitter.com/trpresidency

Disebutkan, upaya pengusiran 10 dubes tersebut terkait dengan Kavala. Pria tersebut telah empat tahun ditahan di penjara.

Ia didakwa mendanai serangkaian protes di seluruh negeri Turki pada 2013. Kavala juga dianggap terlibat dalam percobaan kudeta pada 2016.

Namun, Kavala membantah dakwaan-dakwaan tersebut dan ia tetap ditahan selama persidangan terhadapnya bergulir.

Baca Juga: Erdogan Minta Biden Tarik Sebutan Genosida untuk Pembantaian Armenia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya