TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekerasan Polisi: 5 Kematian Orang Kulit Hitam yang Ubah AS Modern

Black lives matter

Tulisan Black Lives Matter terpampang jelas di sebuah papan iklan digital. twitter.com/therealsix5

Minnesota, IDN Times - Hanya dibutuhkan satu pembunuhan saja untuk mengubah jalannya sejarah suatu bangsa. Di Amerika Serikat sendiri, pembunuhan Abraham Lincoln dan John F. Kennedy selalu digaungkan sebagai pembunuhan yang benar-benar mempengaruhi masa depan AS. Tentunya itu benar, namun kita tidak boleh melupakan dua hal penting mengapa AS selalu mengingat mereka, yaitu karena keduanya adalah Presiden Amerika Serikat dan berkulit putih. Sedangkan Orang Kulit Hitam AS berpengaruh yang dibunuh, seperti Malcolm X dan Martin Luther King Jr, terlihat hilang dari buku Sejarah AS. 

Kasus rasialisme yang merebak di Amerika Serikat antara Kulit Putih dan Kulit Hitam dari dulu hingga sekarang, tentunya diakibatkan masa-masa kepemilikan budak berkulit hitam oleh tuan yang berkulit putih. Ketika dunia yang dipelopori Bangsa Eropa menghapus dan melarang penggunaan budak, Amerika Serikat menjadi negara terakhir yang mengakui hal ini. 

Dikarenakan segregasi rasial yang begitu kental diantara Masyarakat AS, kebencian satu sama lain pun tidak terhindarkan, termasuk dalam pelaksanaan tugas kepolisian. Banyak orang kulit hitam di AS yang mayoritas terbunuh oleh kesengajaan ataupun phobia rasial yang ditunjukkan Polisi AS yang mayoritas berkulit putih, sehingga merusak persatuan dan kesatuan negara adidaya itu. 

Berikut adalah daftar lima kematian orang kulit hitam yang mengubah Amerika Serikat modern dalam semalam. 

1. Eric Garner

Eric Garner. twitter.com/AKindredDawn

Eric Garner merupakan Warga AS berkulit hitam yang terbunuh oleh Kepolisian New York karena dirinya dituduh menjual rokok ilegal pada 17 Juli 2014. Dalam kasusnya, sebelum terbunuh Garner dikabarkan bergulat dengan polisi yang hendak menangkapnya, lalu dirinya dibuat tidak bisa bernapas dengan teknik chokehold atau mencekik menggunakan lengan. Meskipun Garner sudah mengucapkan "saya tidak bisa bernapas" selama 11 kali, polisi yang mencekiknya tidak mempedulikan ucapan itu yang membuat dirinya kemudian tewas, dilansir dari BBC.

Kekerasan polisi ini terekam oleh Masyarakat New York yang kebetulan sedang di lokasi penangkapan dan menyebarluaskannya ke media sosial. Kasus ini kemudian menjadi viral dan memicu aksi protes besar-besaran di New York dengan menggunakan slogan Black Lives Matter yang meminta dihentikannya kekerasan berbelihan Polisi AS terhadap orang kulit hitam. Atas aksi protes ini, Kepolisian New York memecat polisi yang terlibat dalam kematian Eric Garner, namun tidak menjatuhi hukuman penjara untuknya. 

Gerakan BLM sendiri muncul pada tahun 2013, satu tahun setelah kematian Trayvon Martin remaja berkulit hitam yang ditembak oleh seorang pria berkulit putih bernama George Zimmerman yang dibebaskan tanpa dijatuhi hukuman sedikit pun. 

2. Michael Brown

Michael Brown. twitter.com/theobjectiveNS

Kasus lain yang membuat masalah rasisme di AS modern semakin panas adalah pembunuhan Michael Brown yang terjadi di tahun yang sama dengan kematian Eric Garner, yaitu 9 Agustus 2014. Pembunuhan ini masih menyimpan banyak misteri tentang mengapa Michael Brown dibunuh secara kejam oleh seorang Polisi Ferguson, Darren Wilson.

Dikutip dari BBC, beberapa laporan menyebutkan jika Brown telah mencuri sekotak rokok dan Petugas Wilson mencoba untuk menangkapnya. Namun ada juga laporan yang menjelaskan jika Wilson hanya meminta Brown dan temannya untuk berjalan di trotoar, seperti yang dikabarkan CBC. Namun, dari semua laporan tersebut hanya satu yang dapat dipastikan, yaitu di dalam tubuh Michael Brown bersarang 6 peluru yang ditembakkan oleh Darren Wilson dan mengakibatkan terbunuhnya Brown. Atas aksinya tersebut, Darren Wilson mundur dari Kepolisian Ferguson, tetapi dirinya tidak dituntut oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat. 

Kematian Brown menyulut aksi protes dan penjarahan di Kota Ferguson dimana Garda Nasional AS terpaksa diturunkan untuk mengontrol situasi. Aksi ini juga membuat Gerakan BLM atau Black Lives Matter semakin terkenal sehingga menyebar di hampir seluruh Wilayah Amerika Serikat.  

Baca Juga: 5 Film tentang Rasisme yang Bakal Mengubah Pola Pikirmu

3. Philando Castile

Philando Castile. twitter.com/grqys

Korban kekerasan Polisi AS selanjutnya adalah Philando Castile yang terbunuh pada 5 Juli 2016. Castile terbunuh di Minnesota setelah dirinya dianggap membahayakan nyawa polisi karena kepemilikan senjata api. Dalam kejadiannya, Castile hendak menunjukkan kartu kepemilikan senjata apinya yang dianggap ilegal, tetapi ketika dirinya mencoba untuk mengambil dompet, polisi menembak Castile. 

Polisi yang terlibat bernama Jeronimo Yanez dimana dirinya menembakkan tujuh peluruh dan lima diantaranya mengenai tubuh Castile. Pacar Philando Castille, Diamond Reynolds, sempat merekam kejadian secara live melalui Facebook. 

Dengan terbunuhnya Philando Castile, Yanez ditangkap dan diadili, namun sama seperti sebelum-sebelumnya, ia bebas dari segala tuntutan. Kematian Castile juga mendorong aksi protes kekerasan polisi di Minnesota.

4. Breonna Taylor

Breonna Taylor. twitter.com/KristenClarkeJD

Pada 13 Maret 2020, seorang teknisi medis gawat darurat bernama Breonna Taylor masuk ke daftar orang kulit hitam yang terbunuh oleh kebrutalan Polisi AS. Taylor ditembak delapan kali oleh Kepolisian Kentucky ketika polisi sedang menggeledah apartemennya atas dugaan kepemilikan narkoba.

Polisi yang langsung mendobrak masuk ke dalam Apartemen Taylor mendapat respon keras berupa tembakan dari pacar Taylor yang mengira polisi sebagai perampok. Akibat respon inilah, polisi-polisi yang menggeledah apartemen memberikan justifikasi alasan penembakan yang mereka lakukan dan sayangnya membuat Breonna Taylor terbunuh di lokasi kejadian. 

Setelah dilakukan investigasi mendalam, tidak ditemukan adanya narkoba di Apartemen Taylor dan polisi yang terlibat dianggap lalai dalam tugas. Dilaporkan BBC, satu polisi dipecat dan dua di antaranya cuti administratif. Tidak ada dari mereka yang diadili atas aksi kekerasan dan pembunuhan yang terjadi. 

Baca Juga: 5 Hal Simple Ini Justru Bisa Menghentikan Rasisme dalam Pertemanan Lho

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya