TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Krisis Kemanusiaan Yaman, Houthi Masih Terus Dekati Marib

Pertempuran yang dapat menentukan nasib Yaman

Salah satu pesawat nirawak Pejuang Houthi yang berhasil ditembak jatuh oleh Pasukan Pemerintah Yaman di Wilayah Marib. twitter.com/Alsakaniali

Jakarta, IDN Times - Pergerakan pejuang Houthi dikabarkan tengah mendekati Kota Marib yang menjadi salah satu pusat pertahanan pasukan pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Kabar itu dibenarkan oleh Houthi dan pemerintah Yaman, Kamis (23/09) dimana saat ini pertempuran semakin intens di sekitar daerah tersebut.

Dikutip dari Reuters, Juru Bicara Militer Houthi Yahya Sarea menjelaskan bahwa pejuang Houthi sudah mulai memasuki pinggiran Kota Marib dari arah barat. Berdasarkan laporan dari militer Yaman, Houthi diketahui berjarak sekitar 18 km di barat Kota Marib.

1. Benteng pertahanan terakhir pemerintah Yaman di utara

Terdapat sebuah alasan penting mengapa pertempuran untuk Kota Marib menjadi sebuah hal yang krusial. Melansir Reuters, Marib diketahui menjadi benteng pertahanan terakhir yang dimiliki pasukan pemerintah Yaman di wilayah utara Yaman.

Hanya berjarak 120 km dari Ibu Kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai Houthi, Kota Marib memiliki makna simbolik penting bagi perjuangan pemerintah Yaman. Sebagai salah satu basis operasi bagi militer Yaman, kejatuhan Marib akan memiliki konsekuensi serius terhadap kemampuan tempur pasukan pemerintah. 

Pejuang Houthi yang mengerti betapa pentingnya Marib bagi pemerintah Yaman sudah lama melancarkan berbagai operasi militer guna merebutnya namun nihil hasilnya. Dikarenakan kesulitan itu, Houthi lalu meningkatkan intensitas operasinya dalam beberapa bulan terakhir. Berkat strategi ini pejuang Houthi sukses memukul mundur pasukan pemerintah Yaman dan dalam waktu dekat diprediksi akan memasuki Kota Marib. 

Baca Juga: AS: Yaman, Suriah, Somalia, Irak Jauh Lebih Berbahaya dari Afghanistan

2. 14 juta masyarakat Yaman akan mengalami kelaparan massal

Anak-anak yang menjadi korban krisis kemanusiaan di Yaman akibat perang saudara. twitter.com/UNOCHA

Perang Saudara Yaman yang berkecamuk sejak 2014 benar-benar menghancurkan Negara Yaman. Belasan juta warga warga sipil harus terjebak dalam perang berdarah demi merebutkan kekuasaan penuh atas negara itu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari Rabu (22/09) memperingatkan dunia jika 14 juta masyarakat Yaman diambang kelaparan massal apabila bantuan kemanusiaan tidak diberikan, seperti yang dilansir dari Al Jazeera

Yaman memang dicap sebagai negara yang sedang mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Sulitnya akses masuk bantuan kemanuasiaan yang dibutuhkan masyarakat Yaman menjadi salah satu alasan mengapa banyak nasib orang berada diujung tanduk. 

Sekarang PBB tengah berusaha mengumpulkan donasi dari negara-negara guna mengantisipasi krisis di Yaman semakin parah dari sebelumnya. Perlu diketahui bahwa World Food Programme (WFP) yang bertanggung jawab atas pengiriman bantuan makanan sedang kekurangan uang sehingga dana tambahan sangat diperlukan untuk menyelematkan mereka yang membutuhkan, terutama di Yaman. 

Baca Juga: Biden Perpanjang Program Warga Yaman Tinggal di AS

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya