TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suriah dan Rusia Kecam Serangan Udara AS di Deir al-Zor

Serangan militer pertama AS di bawah Biden

Kendaraan Militer Amerika Serikat sedang berpatroli di dekat tambang minyak di Suriah. twitter.com/mfa_russia

Damaskus, IDN Times - Pemerintah Republik Arab Suriah dan Federasi Rusia, pada Jumat (26/02), mengecam serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas-fasilitas Pejuang Iran di Wilayah Deir al-Zor.

Serangan udara yang dilakukan AS di Suriah pada hari Kamis (25/02) kemarin tercatat sebagai perintah militer pertama yang diperintahkan Joe Biden setelah sudah lebih dari satu bulan menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46, seperti yang dilansir dari BBC

1. Serangan AS dicap "pengecut" oleh Pemerintah Suriah

Pesawat Jet Tempur Siluman F-35 buatan Amerika Serikat. twitter.com/thef35

Perselisihan antara Pemerintah Suriah dan AS terhadap kondisi Wilayah Suriah membuat keduanya tidak pernah akur. Dikutip dari Reuters, Kementerian Luar Negeri Suriah mencap serangan udara yang dilancarkan AS terhadap wilayah kedaulatannya di Deir al-Zor sebagai aksi pengecut dan mendesak Presiden Biden untuk tidak mengikuti "hukum rimba" yang diterapkan Administrasi Trump.

Suriah juga meminta Amerika Serikat untuk mengikuti hukum internasional yang berlaku dan bukannya bertindak semau mereka. Meskipun serangan AS tidak ditujukan kepada pertahanan maupun fasilitas Militer Suriah, namun pentingnya posisi Pejuang Iran yang terbukti efektif mendukung operasi militer melawan ISIS dan pasukan pemberontak menjadi alasan penting mengapa Pemerintah Suriah terus melindungi mereka. 

Baca Juga: Pulang dari Korut, Diplomat Rusia Gunakan Angkutan Kereta Troli

Mengetahui wilayah salah satu negara sekutunya diserang Amerika Serikat, Pemerintah Rusia langsung memprotes tindakan tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyebutkan jika Rusia membutuhkan kejelasan lebih lanjut mengenai strategi Administrasi Biden di Wilayah Suriah yang dimana menurutnya AS terus berpihak kepada separatis dan mengeskploitasi sumber daya alam Suriah, dilansir dari Anadolu Agency.

Tidak hanya Lavrov, salah satu anggota Parlemen Federasi Rusia, Vladimir Dzhabarov, juga menegaskan jika aksi serangan yang terjadi dapat meningkatkan eskalasi di seluruh Wilayah Suriah dan hal ini dapat membahayakan semua negara di Timur tengah.

Berdasarkan laporan yang tersedia, beberapa menit sebelum serangan terjadi di Wilayah Deir al-Zor, Washington sempat memberi pemberitahuan kepada Rusia yang dianggap Moskow sudah sangat terlambat untuk mengambil langkah apapun. 

Baca Juga: Pulang dari Korut, Diplomat Rusia Gunakan Angkutan Kereta Troli

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya