Fakta-Fakta Sengketa Jepang dan China Perebutkan Kepulauan Senkaku
Sengketa atas Senkaku berpotensi bekembang menjadi perang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gejolak geopolitik di Asia Pasifik disumbang salah satunya oleh sengketa Kepulauan Senkaku alias Diaoyu antara Jepang dan Republik Rakyat China. Kedua negara berada di ujung kursi konfrontasi, tidak ada yang mau mundur dari persengketaan tersebut.
Dikutip dari CNN, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi dalam sebuah wawancara, Kamis (16/9/2021), menegaskan bahwa Kepulauan Senkaku adalah milik Jepang. Klaim kepemilikan ini menandakan pemerintah Jepang tidak segan mengirim militernya apabila diperlukan demi mempertahankan kedaulatan wilayahnya.
Berikut adalah fakta-fakta terkait sengketa Kepulauan Senkaku, atau dikenal sebagai Diaoyu menurut China, yang memperburuk hubungan Jepang-Tiongkok hingga hari ini.
Baca Juga: AS dan Jepang Tegaskan Kesepakatan Pertahanan Kep. Senkaku
1. Klaim dilayangkan China sejak 1971
Perseteruan antara Jepang dan China atas Kepulauan Senkaku sebenarnya telah dimulai sejak beberapa dekade yang lalu. Awalnya Kekaisaran Jepang mengklaim dan mencaplok Kepulauan Senkaku pada 1895. Mereka menyatana beberapa generasi warga Jepang selama kurang lebih 120 tahun, telah memiliki pulau-pulau tersebut.
Meskipun begitu, konfrontasi mulai meningkat sejak 1971 ketika pemerintah China secara resmi mengklaim kepulauan tersebut dengan namanya sendiri, Kepulauan Diaoyu, seperti dilansirThe Diplomat. Semenjak klaim itu dilayangkan, China diketahui mengizinkan kapal-kapal nelayannya untuk berlayar masuk ke Senkaku.
Permasalahan sempat mencapai titik serius setelah kapal penjaga pantai China bergerak mendekati Kepulauan Senkaku. Menanggapi masalah tersebut, pemerintah Jepang terus mengerahkan kapal penjaga pantainya guna mengantisipasi infiltrasi kapal China, baik sipil maupun militer.
Baca Juga: India Minta China Tarik Pasukan bila Ingin Hubungan Membaik
Baca Juga: Amerika-Jepang-Korsel Keroyok Korut-Tiongkok soal Nuklir dan Taiwan