TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Akar Permusuhan ISIS-K vs Taliban: Khilafah Lawan Imarah Islam

Bom Kabul merupakan tanda kebangkitan ISIS-K

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times - Konflik di Afghanistan tidak hanya berfokus atas keberhasilan ekspansi Taliban. Di tengah kondisi yang semakin menantang, aktor lain yang telah lama hilang dari permukaan kembali muncul, yaitu Islamic State-Khorasan (ISIS-K) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) cabang Afghanistan. 

Dikutip dari Reuters, kebangkitan ISIS-K di Afghanistan diawali dengan serangan bom bunuh diri dan aksi penembakan yang menewaskan puluhan orang di sekitar Bandara Hamid Karzai, Kabul pada Kamis (26/8/2021). 

Sebelumnya, intelijen Barat telah mewanti-wanti ancaman serius dari ISIS-K yang disebut-sebut akan segera bangkit dari kuburnya, setelah dalam beberapa tahun terakhir mereka dilemahkan oleh Taliban dan militer Amerika Serikat (AS).

Padahal keduanya sama-sama kelompok militan Islam dan mengklaim beraliran sunni, tapi kenapa Taliban dan ISIS-K tidak pernah akur? Berikut IDN Times ulas alasan-alasannya. 

Baca Juga: AS Peringatkan Ancaman Teroris ISIS-K di Afghanistan, Apa Itu?

1. ISIS sebut kekuasaan Taliban di Afghanistan tidak sah

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Permusuhan antara ISIS-K dengan Taliban dimulai sejak enam tahun lalu, ketika ISIS-K dideklarasikan di Afghanistan berkat dukungan ISIS pusat di Suriah dan Irak. Kehadiran ISIS-K ternyata secara langsung menantang otoritas Taliban yang mereka anggap tidak sah menguasai Afghanistan.

Melalui video dan informasi propaganda, ISIS-K mendiskreditkan bahkan menuduh Taliban hanya mendukung kepentingan intelijen Pakistan yang dikenal dengan nama Inter-Services Intelligence (ISI), seperti dilansir dari BBC.

Merasa dipermalukan oleh ISIS-K, Taliban melalui surat terbuka yang ditujukan kepada ISIS menyatakan bahwa mereka tidak takut apabila terpaksa berperang demi mempertahankan kejayaannya di Afghanistan.

Tidak lama setelah itu, juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani menyatakan, Taliban telah melakukan kejahatan agama, oleh sebab itu ISIS menyatakan perang total terhahadap Taliban hingga hari ini.

Baca Juga: Kabul Dibom ISIS-K, Presiden Joe Biden: Evakuasi Tetap Berlanjut

2. Satu pihak berjihad untuk dunia, satu pihak berjihad untuk Afghanistan

Seorang tentara anak yang direkrut ISIS sedang melancarkan sebuah serangan di Afrika Barat. twitter.com/CalibreObscura

Baik Taliban dan ISIS-K memiliki pandangan yang berbeda dan tidak sejalan terkait perjuangan mereka di Afghanistan. Meskipun keduanya mengaku sebagai penganut sunni, namun hal itu tidak membuat mereka sepaham satu sama lain.

ISIS-K yang merupakan cabang ISIS di Afghanistan berpegang teguh dengan ideloginya yang harus mengislamkan seluruh dunia melalui jihad. Sedangkan Taliban menegaskan jika mereka hanya berjihad untuk membebaskan Afghanistan dari penjajah asing dan mendeklarasikan Negara Emirat Islam Afghanistan.

Perbedaan mencolok yang dimiliki Taliban memang sudah menjadi pegangan mereka sejak dulu, di mana pejuang Taliban hanya ingin menguasai Afghanistan bukan dunia. 

Selain itu, ISIS-K dan Taliban memiliki perbedaan dalam aliran sunninya. Taliban menganut paham Hanafi, sedangkan ISIS memganut salafi atau wahabi. Perbedaan pandangan itu melanggengkan permusuhan antara keduanya di Afghanistan. 

Baca Juga: Masih Ada Empat WNI yang Memilih Tetap Bertahan di Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya