TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dituduh Berkhianat, Pengacara Berpaspor AS-Kamboja Divonis Penjara

Pemerintah Kamboja penjarakan 60 tokoh oposisi

Seng Theary. (twitter.com/Ambassador W. Patrick Murphy)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Kamboja pada Selasa (14/6/2022), menjatuhkan hukuman penjara pada seorang pengacara dengan dua kewarganegaraan AS-Kamboja. Theary Seng divonis 6 tahun penjara oleh pengadilan Pnom Penh akibat dituduh berkhianat.

Theary Seng adalah seoarang aktivis HAM dan pendiri lembaga swadaya masyarakat,  Civicus. Selain Seng, pengadilan Kamboja juga menghukum 60 tokoh oposisi dan aktivis lain.

Baca Juga: Profil Hun Manet, Calon Kuat Perdana Menteri Kamboja

Baca Juga: Kamboja Tunjuk Prak Sokhonn Jadi Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar

1. Akan ajukan banding

Pengacara dari Theary Seng, Chuong Choungy, mengecam putusan hakim dan memastikan bahwa pihaknya akan mengajukan banding.

"Ini tidak dapat diterima dan saya akan menemuinya di penjara untuk membahas banding," kata pengacara Chuong Choungy.

Theary Seng tiba di pengadilan dengan berpakaian seperti Patung Liberty dengan rantai simbolis di sekelilingnya. Seng mengaku telah memprediksi penahanan dirinya, dan saat ia hendak dimasukkan ke mobil polisi, pendukungnya berusaha melakukan perlawanan.

“Vonis ini akan berlaku untuk semua orang Kamboja yang mencintai keadilan, yang mencintai kebebasan, yang adalah demokrat sejati. Ini mengikuti logika rezim otokratis ini untuk menemukan saya bersalah", kata Theary Seng, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: 9 Fakta Unik Kamboja, Negara Berjulukan Neraka Dunia di Asia Tenggara

2. Sebanyak 60 tokoh oposisi ditahan

Pada hari itu, pengadilan Kamboja juga menjatuhi hukuman penjara bagi 60 tokoh oposisi yang berafiliasi dengan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP). Mereka dituduh melakukan pengkhianatan dengan mencoba memulangkan pemimpin CNRP yang diasingkan, Sam Rainsy, ke Kamboja pada 2019.

Tindakan ini dinilai sebagai usaha Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, untuk membasmi para oposisi. Para aktivis dan oposisi dinilai telah membahayakan pemerintahan otoriter Hun Sen yang telah berdiri selama 37 tahun.

Pengadilan Kamboja tercatat telah mengadakan setidaknya 4 sidang serupa dan menahan total 130 tokoh penentang pemerintah, dilansir dari The Guardian.

Verified Writer

Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya