Italia Ajukan Proposal Perdamaian di Ukraina, Rusia: Fantasi Belaka!
Rusia tegaskan tidak mau menerima resolusi buatan Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, pekan lalu menyatakan bahwa negaranya telah mengajukan rencana untuk mengakhiri perang di Ukraina. Rencana itu diajukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Namun, Rusia melayangkan respons tidak bersahabat atas rencana Italia ini. Pada Rabu (25/5/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebutnya sebagai fantasi belaka.
Baca Juga: Putin Permudah Syarat Pindah Warga Negara Rusia bagi Penduduk Ukraina
1. Empat poin resolusi konflik Ukraina yang diajukan Italia
Dilansir Wall Street Journal, pada rancangan resolusi konflik Ukraina tersebut, Italia menawarkan 4 poin penting. Pertama, perlunya diadakan gencatan senjata dan demiliterisasi di garis depan sebagai langkah awal penyelesaian konflik.
Kedua, Ukraina akan menjadi negara netral seperti yang diminta Rusia. Keamanan Ukraina akan dijamin oleh sekelompok negara yang akan ditunjuk sebagai penjamin. Rencana ini akan dibahas pada konferensi perdamaian.
Poin Ketiga adalah kesepakatan bilateral antara Rusia dan Ukraina untuk memperjelas masa depan Krimea dan Donbass. Menurut rencana itu, Donbass dan Krimea akan memiliki otonomi hampir penuh, termasuk dalam hal pertahanan. Namun, kedua daerah tersebut akan tetap menjadi bagian Ukraina.
Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah perjanjian damai multilateral antara Uni Eropa dan Rusia, yang akan mencakup penarikan bertahap pasukan Rusia dari Ukraina dan pengurangan sanksi Barat terhadap Moskow.
Baca Juga: Miliarder AS: Perang Rusia-Ukraina Bisa Hancurkan Peradaban Manusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.