Sidik Pelanggaran HAM, PBB Imbau Rusia-Ukraina Hormati Warga Sipil
Perang di Ukraina telah menelan banyak korban sipil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, menyatakan bahwa pihaknya telah semakin banyak menemukan bukti terkait kejahatan perang di Ukraina. Bachelet menambahkan bahwa penyidik sedang berusaha menggali informasi lebih rinci terkait dugaan pelanggaran HAM pada warga sipil, dilansir dari ABC News.
“Selama delapan minggu ini, hukum humaniter internasional tidak hanya diabaikan tetapi tampaknya disingkirkan. Hingga saat ini, kami berusaha merinci kisah horor tentang pelanggaran yang dilakukan terhadap warga sipil," kata Bachelet pada Jumat (22/4/2022).
“Pertama dan terpenting, perang yang tidak masuk akal ini harus dihentikan. Tetapi karena pertempuran tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda, sangat penting bahwa semua pihak dalam konflik memberikan instruksi yang jelas kepada para pejuang mereka untuk secara ketat menghormati hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional,” tambahnya.
Baca Juga: Sekjen PBB Dijadwalkan Bertemu Vladimir Putin dan Voldymyr Zelenskyy
Baca Juga: 5 Juta Lebih Penduduk Ukraina Mengungsi, Lebih Buruk dari Prediksi PBB
1. PBB sebut Rusia dan Ukraina langgar hak warga sipil
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan di situsnya, Komisaris HAM PBB menyebut pasukan Rusia telah melakukan tindakan-tindakan yang menjurus ke kejahatan perang. Rusia disebut menembaki dan membom daerah-daerah berpenduduk, membunuh warga sipil serta menyerang berbagai infrastruktur sipil seperti rumah sakit dan sekolah.
Selain Rusia, pasukan Ukraina juga tercatat melakukan berbagai pelanggaran HAM terhadap warga sipil. Serangan pasukan Ukraina kerap kali malah menyasar ke fasilitas publik dan menyebabkan korban sipil.
PBB melaporkan sejak awal invasi pada 24 Februari hingga 20 April ada 5.264 warga sipil yang menjadi korban perang di Ukraina. Sebanyak 2.345 di antaranya tewas dan 2.919 lainnya terluka.
Dari jumlah tersebut, sebesar 92,3 persen tercatat di wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina dan 7,7 persen di wilayah Donetsk dan Luhansk yang dikendalikan oleh angkatan bersenjata Rusia dan kelompok-kelompok afiliasinya, dilansir.
"Kami tahu jumlah sebenarnya akan jauh lebih tinggi karena kengerian yang ditimbulkan di daerah pertempuran sengit, seperti Mariupol, terungkap," kata Bachelet, dilansir dari Reuters.
Editor’s picks
Baca Juga: PBB: Perang Rusia-Ukraina Tewaskan 351 Orang, Hampir Seribu Luka
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.