PBB: Perang Rusia-Ukraina Tewaskan 351 Orang, Hampir Seribu Luka

Sejuta orang mengungsi, sisanya berlindung di bawah tanah

Jakarta, IDN Times - Kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia, OHCHR, memperkirakan sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari 2022.

"OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," kata tim misi pemantau dari OHCHR, Sabtu (5/3/2022) dilansir ANTARA dari Reuters.

Baca Juga: 6 Fakta NATO, Organisasi Militer yang Bikin Rusia Murka

1. Sebagian besar korban sipil tewas karena bahan peledak

PBB: Perang Rusia-Ukraina Tewaskan 351 Orang, Hampir Seribu LukaSejumlah orang berseragam melempatkan berbagai benda ke api di depan gedung intelijen di unit Kementrian Pertahanan Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas.

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

Misi itu menyebutkan ada pula dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha yang belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia.

Baca Juga: Hari Ini, Ukraina Mulai Impor Gas dari Polandia

2. Sejuta orang mengungsi dari Ukraina

Sebelumnya, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyebut satu juta orang telah meninggalkan Ukraina dalam sepekan setelah Rusia menyerang negara itu. 

“Hanya dalam tujuh hari, kami sudah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga,” kata Kepala UNHCR Filippo Grandi dalam cuitannya di Twitter Kamis (3/3/2022).

“Bagi jutaan orang lainnya di dalam Ukraina, sudah waktunya bagi senjata untuk diam, sehingga bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan,” katanya.

Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy, Mantan Pelawak yang Jadi Presiden Ukraina 

3. Warga berlindung di jaringan kereta bawah tanah dari serangan Rusia yang membombardir

PBB: Perang Rusia-Ukraina Tewaskan 351 Orang, Hampir Seribu LukaAnggota layanan Angkatan Bersenjata Ukraina membawa senjata selama latihan militer di tempat penembakan di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (15/2/2022). ANTARA FOTO/General Staff of the Ukrainian Armed Forces/Handout via REUTERS.

Volodymyr Yuriyovych Yurchenko (24), seorang mahasiswa di Institut Politeknik Kharkiv yang juga tinggal di kota Kharkiv, menuturkan rumah-rumah warga sipil di kotanya terus-menerus dibombardir dan terkena dampak dari serangan misil yang dilancarkan Rusia sejak Selasa (1/3/2022).

"Kami terus-menerus dibombardir dengan sedikit jeda. Mereka mengebom rumah-rumah sipil secara acak untuk menimbulkan ketakutan," kata Yurchenko kepada ANTARA melalui aplikasi Telegram.

Warga Ukraina di Kharkiv didorong untuk tinggal di tempat-tempat penampungan. Selain itu, seluruh sistem kereta bawah tanah di kota itu juga beralih fungsi sebagai tempat perlindungan di mana orang-orang membawa semua barang yang dibutuhkan, tetapi banyak stasiun dalam kondisi kapasitas penuh.

"Saya, ibu saya, saudara laki-laki saya, dan orang-orang dari apartemen kami duduk di ruang bawah tanah. Di sini dingin tapi kami masih bisa bertahan ... kami menyeret balok kayu dari jalan, kursi, dan segala yang kami bisa untuk membuat tempat ini nyaman. Kami sudah tahu akan ada perang sehingga kami memiliki cukup makanan untuk saat ini," ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya