TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vladimir Putin Dituduh Rekrut Ahli Bom Suriah untuk Hancurkan Ukraina

Suriah juga mengirimkan tentaranya untuk bantu Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat Eropa menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendatangkan teknisi bom dari Suriah untuk membantu penaklukan Ukraina.

Sekitar 50 teknisi ini merupakan para ahli perakit bom barel, yang telah digunakan untuk menghancurkan Suriah, dan mereka telah berminggu-minggu bekerja sama dengan militer Rusia.

Kedatangan mereka inilah yang kemudian membuat Amerika Serikat (AS) dan Eropa memberi peringatan adanya kemungkinan Rusia akan menggunakan senjata kimia di Ukraina.

Baca Juga: Bakal Disanksi, Eks Kanselir Jerman Tinggalkan Perusahaan Minyak Rusia

1. Peran bom barel di Suriah

Bom barel dibuat dari sebuah drum yang diisi dengan bahan bakar atau zat peledak lain bersama dengan paku dan potongan besi. Bom ini akan dijatuhkan dari helikopter untuk menimbulkan daya rusak pada area di bawahnya.

Pasukan Rusia dan Suriah menggunakan bom ini untuk menyerang para kelompok oposisi Bashar Al-Assad. Rezim Assad juga dituduh mengisi bom tersebut dengan zat klorin untuk meningkatkan daya rusaknya.

Tanpa senjata antipesawat, pasukan oposisi anti-Assad tak berkutik melawan gempuran bom barel yang dijatuhkan pasukan Suriah. Ini kemudian dianggap sebagai salah satu faktor kemenangan pasukan Assad dalam merebut berbagai kota yang sebelumnya dikuasai kelompok oposisi, dilansir dari The Guardian.

2. Dinilai tidak akan efektif di Ukraina

Ilustrasi tentara Ukraina. (twitter.com/Defence of Ukraine)

Salah satu faktor keberhasilan bom barel di Suriah adalah karena pasukan udara Suriah berhasil mengamankan supremasi di langit pertempuran. Hal ini membuat pasukan oposisi Assad tak berkutik melawan gempuran udara dari pasukan Suriah.

Namun, hal yang berbeda terjadi di Ukraina. Pasukan udara Rusia belum berhasil menguasai langit Ukraina. Pasukan Kiev juga kini dilengkapi rudal darat yang mampu menyasar helikopter dan pesawat Rusia sebelum melancarkan serangan.

“Kami tahu kapasitasnya ada, tetapi jika mereka (Rusia) menggunakannya (di Ukraina), mereka (Rusia) akan kalah. Kita akan tahu siapa yang melakukannya, dan mereka kemungkinan besar akan dibunuh,” kata seorang pejabat Eropa.

Baca Juga: Rusia Klaim Uji Laser Ajaib di Ukraina: Hancurkan Drone dalam 5 Detik

Verified Writer

Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya