Jokowi Diharapkan Jadi Juru Damai saat Berkunjung ke Rusia-Ukraina
Pengamat menilai sulit mendamaikan Rusia dan Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo diagendakan akan berkunjung ke Rusia dan Ukraina. Jokowi akan datang ke negara yang sedang berkonflik itu pada 30 Juni 2022.
Jokowi diagendakan bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pengamat Hubungan Internasional, Pipip A Rifai Hasan, berharap Jokowi menjadi juru damai. Namun, dia menyebut hal itu sulit terwujud.
"Karena masalah itu sangat besar dan menyangkut kepentingan strategi dari Rusia, dan barat bermain di situ. Rusia merasa tidak aman dengan sikap Ukraina yang bermesraan dengan Barat," ujar Rifai dalam keterangannya, Jumat (24/6/2022).
Baca Juga: Jokowi akan Kunjungi Ukraina dan Rusia, Temui Zelenskyy dan Putin
Baca Juga: Jokowi Pakai Rompi Antipeluru ke Ukraina, 39 Pasukan akan Menempel
1. Harus ada banyak negara yang menjadi juru damai
Rifai mengatakan, harus ada banyak negara yang menjadi juru damai perang Rusia-Ukraina. Dia pun bersyukur Jokowi menjadi presiden pertama dari Asia yang berkunjung ke Rusia dan Ukraina di masa konflik.
"Kalau kunjungan itu untuk melakukan kompromi perdamaian antara Rusia dan Ukraina saya kira sulit, namun baik buat posisi Indonesia," ucapnya.
Dia menjelaskan, Rusia memiliki kepentingan besar dalam perang ini. Menurutnya, Rusia butuh kepastian tak ada ancaman militer untuk negaranya karena Ukraina mencoba bergabung dengan NATO.
"Sampai Putin mencapai tujuannya baru mungkin bisa selesai, misalkan melumpuhkan kekuatan militer Ukraina yang kemudian tidak lagi menjadi ancaman bagi Rusia, dan Barat juga harus berpikir ulang untuk tidak memperluas NATO,” katanya.