TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uni Afrika Amankan 270 Juta Dosis Vaksin COVID-19

Sekitar 50 juta dosis vaksin akan tersedia pada April-Juni

Proses Screening COVID-19 di Bandara Maya-Maya International Airport, Republik Kongo (afro.who.int)

Johannesburg, IDN Times — Uni Afrika amankan sekitar 270 juta dosis vaksin melalui program COVAX. Sekitar 50 juta dosis diantaranya akan tersedia bagi warga Afrika pada periode April hingga Juni 2021.

COVAX merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh WHO, CEPI, dan Gavi untuk memastikan seluruh negara mendapat pasokan vaksin yang aman dan efektif. Melalui program ini, negara berpenghasilan rendah mendapat dukungan akses dan pembiayaan. Saat ini terdapat 189 negara yang berpartisipasi.

1. Vaksin dipasok oleh Pfizer, AstraZeneca, dan Johnson and Johnson

Vaksin AstraZeneca (cepi.net)

Sebanyak 270 juta dosis vaksin yang akan tersedia bagi Afrika di tahun ini merupakan vaksin dari tiga pemasok besar yaitu Pfizer, AstraZeneca (melalui Institut Serum India), serta Johnson and Johnson. Jumlah untuk tiap pemasok tidak diinformasikan, namun adanya vaksin segera dinilai penting untuk menghadapi gelombang kedua yang sedang melanda negara-negara Afrika.

Uni Afrika yang memiliki 55 negara anggota, mencatat kurang lebih sebanyak 3,1 juta terinfeksi dan 74,000 penduduk meninggal akibat COVID-19. Sekitar 1,2 juta yang terinfeksi merupakan penduduk Afrika Selatan. Pada gelombang kedua ini, sebagian besar kasus berasal dari strain virus baru.

Waktu kedatangan dan kapan vaksinasi dilakukan belum dapat dipastikan. Melansir dari BBC, pengumumannya adalah kesepakatan untuk memasok vaksin. Masih ada proses pengadaan yang perlu dilakukan dan negosiasi sedang berlangsung. Ada juga pertanyaan mengenai kesiapan Benua Afrika untuk menerima vaksin karena diperlukan pendinginan dengan suhu rendah untuk vaksin Pfizer.

Baca Juga: Uni Eropa Setujui Vaksin COVID-19 Moderna

2. Pembiayaan didukung oleh Bank Ekspor Impor Afrika

Presiden Afrika Selatan dan Pimpinan Uni Afrika, Cyril Ramaphosa (kiri), bersama negarawan Afrika, Dr Lubisi (kanan) (twitter.com/CyrilRamaphosa)

Negara yang ingin membeli vaksin dapat memesan melalui Bank Ekspor Impor Afrika atau Afreximbank. Bank tersebut akan menjamin komitmen pengadaan hingga 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp28 triliun kepada produsen.

Melansir dari kantor berita Reuters, Cyril Ramaphosa selaku Presiden Afrika Selatan sekaligus Pimpinan Uni Afrika juga mengatakan bahwa ada kolaborasi antara Uni Afrika dengan Bank Dunia untuk memastikan negara anggota dapat mengakses 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp70 triliun untuk membeli lebih banyak vaksin atau membayar pengiriman vaksin yang dilakukan atas nama mereka oleh Afreximbank.

Baca Juga: Tertunda COVID-19, Perdagangan Bebas Afrika Diresmikan

Writer

Nissa Abdillah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya