TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Orang Tewas dan 33 Hilang di Meksiko akibat Badai Agatha

Lebih dari 40 ribu penduduk terdampak bencana 

ilustrasi dampak badai (Unsplash.com/Marek Studzinski)

Jakarta, IDN Times - Badai Agatha yang melanda Meksiko memang telah mereda. Tapi hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor telah menyebabkan korban jiwa. 11 orang diketahui meninggal dan 33 lainnya masih dilaporkan hilang.

Badai Agatha adalah badai terkuat yang datang pada bulan Mei di pantai Pasifik timur. Wilayah Meksiko yang paling parah dilanda badai tersebut adalah negara bagian Oaxaca. Lebih dari 40 ribu orang terkena dampak badai.

Baca Juga: Badai Dahsyat Agatha Sapu Pantai Wisata di Meksiko, Tanah Longsor!

Baca Juga: Lebih dari 100 Ribu Warga Meksiko Hilang Misterius Sejak 1964

1. Lebih dari 40 ribu penduduk terdampak Agatha

Badai Agatha menghantam Meksiko selatan pada awal pekan ini. Badai mendarat di sepanjang pantai wisata dekat Puerto Angel di negara bagian Oaxaca sebagai badai kategori dua. Kecepatan angin mencapai sekitar 165 kilometer per jam.

Badai Agatha memang kemudian melemah setelah mencapai daratan. Tapi memicu hujan deras yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Pepohonan tumbang dan jalan-jalan rusak serta tertumpuk material longsor.

Dilansir Associated Press, gubernur Alejandro Murat mengatakan badai tersebut menewaskan 11 orang dan 33 orang lainnya sampai saat ini dilaporkan masih hilang.

Badai juga berdampak pada lebih dari 40 ribu orang di negara bagian tersebut. Wilayah yang paling parah terkena dampak Agatha adalah sepanjang pantai dan pegunungan.

Baca Juga: Meksiko: Badai Nora Sebabkan Satu Tewas dan Tujuh Hilang

2. Banyak korban terseret air dan tertimbun longsor

Sebagian besar korban badai Agatha adalah orang-orang yang terbawa derasnya arus banjir karena sungai yang meluap. Selain itu, korban juga termasuk tertimbun oleh longsoran. Gubernur Alejandro Murat mengatakan, sedikitnya lima orang hanyut terbawa derasnya arus sungai, kutip BBC.

Di daerah pegunungan, komunitas penduduk yang tinggal di sana juga terkena dampak yang parah akibat badai. Wali kota Santa Catarina de Xanaguia, Ramos, menjelaskan telah terjadi banyak kerusakan.

"Kami terputus, tidak ada listrik, jalan rusak dan beberapa rumah hancur,” katanya.

Kota lainnya, Santiago Xanica, juga mencari pertolongan karena penduduknya membutuhkan air minum dan makanan. Mereka juga berharap bantuan pakaian serta pasokan medis untuk perempuan hamil.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya