215 Jenazah Anak-anak Ditemukan di Bekas Sekolah Pribumi di Kanada
Sejarah kelam genosida budaya suku pribumi oleh Kanada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ottawa, IDN Times - Penemuan mengejutkan minggu ini terjadi di Kanada, tepatnya di bekas sekolah asrama pribumi bernama Kamloops Indian Residential School di British Columbia. Dengan radar bawah tanah, setidaknya ditemukan ada 215 sisa jenazah anak-anak di bekas sekolah tersebut. Ratusan anak-anak itu terkubur di bawahnya.
Sejak abad ke-19 sampai tahun 1970an, banyak anak-anak pribumi Indian yang dipaksa untuk bersekolah oleh negara. Mereka ikut dalam program asimilasi masyarakat agar dapat hidup bersama. Namun dalam proses tersebut, terjadi banyak pelecehan seperti dilarang menggunakan bahasa asil dan dipaksa meninggalkan keyakinan tradisional.
Temuan ratusan sisa jenazah di bekas sekolah pribumi tersebut adalah temuan yang mengejutkan dan dikatakan, kematian anak-anak itu tidak terdokumentasi sama sekali.
Baca Juga: PBB Sebut Serangan Israel di Gaza Mungkin Bisa Jadi Kejahatan Perang
1. Beberapa jenazah anak-anak diketahui berusia tiga tahun
Pada hari Jumat (28/5/2021), Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan bahwa penemuan sisa jenazah anak-anak di bekas sekolah pribumi itu adalah suatu hal yang memilukan. Lewat akun media sosialnya, ia mengatakan "itu adalah pengingat yang menyakitkan dari bab gelap dan memalukan dari sejarah negara kita."
Melansir dari kantor berita Associated Press, beberapa di antara sisa jenazah adalah anak-anak yang masih berusia tiga tahun.
Kamloops Indian Residential School, tempat sisa jenazah anak-anak itu ditemukan, adalah salah satu sekolah untuk pribumi yang terbesar di Kanada. Sekolah itu ditutup pada tahun 1978.
Pada tahun 2016 lalu, Truth and Reconciliation Commission yang bertugas untuk melakukan berbagai penyelidikan tentang penyimpangan dalam program asimilasi anak-anak pribumi, setidaknya ada 51 kematian teridentifikasi di sekolah Kamloops antara tahun 1915 dan 1963.
Namun dengan temuan kali ini, terbukti sebenarnya jumlah kematian jauh lebih banyak. Kepala Tk'emlúps te Secwépemc First Nation, komunitas pribumi Kanada yang bernama Rosanne Casimir dalam sebuah pernyataan mengatakan "kerugian tak terpikirkan yang dibicarakan tetapi tidak pernah didokumentasikan di Kamloops Indian Residential School."
Terry Teegee, ketua Majelis Pribumi British Columbia mengatakan bahwa temuan tersebut "benar-benar memunculkan kembali masalah sekolah asrama dan luka dari warisan genosida terhadap masyarakat Pribumi," ujarnya.
Baca Juga: Macron Akui Tanggung Jawab Prancis di Genosida Rwanda 1994
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.