TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

45 Orang Tewas dalam Operasi Penggerebekan di Brasil

Operasi keamanan diduga dipicu pembunuhan polisi

ilustrasi polisi Brasil (Unsplash.com/William F. Santos)

Jakarta, IDN Times - Polisi di Brasil melakukan operasi penggerebekan di tiga negara bagian pekan ini. Bernama Operation Shield, polisi menewaskan 45 orang, di Bahia, Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

Sepanjang Jumat (28/7/2023) hingga Senin (31/7/2023), 19 orang tewas di Bahia. Di Sao Paulo pada Rabu, sedikitnya 16 orang tewas setelah pasukan keamanan terlibat baku tembak. Kemudian, di Rio de Janeiro, 10 orang dilaporkan tewas.

Selain mereka yang kehilangan nyawa, polisi juga menangkap puluhan orang, menyita ratusan kilogram narkoba dan menyita belasan senjata. Organisasi hak asasi manusia mengecam aksi itu dan menyebutnya sebagai tindakan pembantaian serta balas dendam.

Baca Juga: Brasil Sita 28,7 Metrik Ton Sirip Hiu, Terbesar dalam Sejarah Brasil!

Baca Juga: Kenapa Brasil Selalu Jadi Pembicara Pertama dalam Sidang Umum PBB?

1. Operasi keamanan diduga dipicu pembunuhan polisi

Ilustrasi bendera Brasil. (Unsplash.com/Sergio Souza)

Operasi keamanan mematikan di tiga negara bagian di Brasil, mencapai puncaknya pada Rabu dengan 45 orang tewas. Di Rio de Janeiro, operasi itu dilakukan sebagai tanggapan intelijen atas pertemuan tingkat tinggi para pemimpin geng kriminal.

Namun operasi di Sau Paulo, diduga dipicu pembunuhan petugas polisi bernama Patrick Bastos Reis pada Kamis pekan lalu. Dilansir Deutsche Welle, dia merupakan anggota unit taktis polisi militer. Tersangka terakhir yang terlibat pembunuhannya, ditangkap pada Rabu pagi.

Di negara bagian Bahia, polisi terlibat baku tembak dengan geng kriminal. Polisi mengaku, mereka menembak karena telah diserang lebih dulu. Sebanyak 19 orang tewas dilaporkan di negara bagian ini, khususnya bentrokan di Salvador, ibu kota negara bagian.

2. Sekitar 600 polisi dikerahkan dalam operasi

Polisi Brasil terkenal sangat mematikan. Pada 2022, polisi Brasil dilaporkan telah membunuh 6.429 orang. Forum Brasil tentang Keamanan Publik mencatat, Bahia dan Rio de Janeiro adalah rumah polisi mematikan kedua dan ketiga di negara itu.

Dilansir The Guardian, operasi penggerebekan terbaru mengerahkan sekitar 600 petugas polisi. Mereka mengatakan, sejauh ini telah menangkap setidaknya 58 orang, menyita hampir 400 kilogram narkotika serta menyita 18 senjata.

Gubernur Sao Paulo, Tarcisio de Freitas, membela aksi polisi. Dia menolak laporan telah terjadi pelanggaran yang dilakukan pasukan keamanan. Namun aktivis hak asasi manusia menyayangkan komentar itu.

"Sangat memprihatinkan bahwa gubernur dan sekretaris keamanan menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran (hak asasi manusia) bahkan sebelum penyelidikan diadakan," kata Oscar Vilhena, seorang pengacara dan anggota dari Arns Commission.

"(Ini) secara efektif mendukung praktik sewenang-wenang," tambahnya.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya