TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Polandia Berhenti Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

Polandia ingin memperkuat pertahanan diri

ilustrasi (Unsplash.com/Roberto Catarinicchia)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan Warsawa tidak akan lagi mengirim bantuan militer untuk Ukraina. Padahal sebelumnya, Polandia merupakan sekutu setia Kiev dalam dukungan untuk mengusir pasukan Rusia yang melakukan agresi.

Namun, kisruh masalah ekspor pertanian Ukraina menjadikan hubungan kedua negara itu sedikit menegang.

Dalam pidatonya di televisi, PM Morawiecki mengatakan bahwa Polandia sedang berusaha mempersenjatai diri dengan senjata lebih modern. Dia menambahkan itu untuk membela diri dan tidak akan membahayakan keamanan Ukraina.

Berikut ini lima fakta Warsawa menarik dukungan militer kepada Kiev.

Baca Juga: Renggang! Polandia Setop Pasok Senjata ke Ukraina

Baca Juga: Disindir Zelenskyy, Polandia Panggil Dubes Ukraina

1. Upaya mempersenjatai negara sendiri

Bendera Polandia (Pexels.com/Kaboompics.com)

Polandia adalah negara yang berbatasan dengan bagian barat Ukraina. Sejak awal invasi Rusia, Polandia merupakan negara yang paling banyak menerima pengungsi dari Kiev. Polandia juga membantu senjata ke Ukraina, dan menjadikan wilayahnya sebagai jalur pengiriman bantuan senjata negara lain kepada Kiev.

Pernyataan PM Polandia bahwa negaranya tidak akan lagi mempersenjatai Kiev, berbarengan dengan masalah ekspor pertanian Ukraina. Sikap yang semakin konfrontatif dari Warsawa itu bisa membuat Ukraina kesulitan dalam upaya mengusir pasukan Rusia.

"Kami tidak lagi mengirimkan senjata ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai Polandia," kata PM Morawiecki pada Rabu (20/9/2023) dikutip dari CNN.

Dia menjelaskan bahwa jika Polandia ingin membela diri, maka harus memiliki sesuatu untuk dipertahankan. Jika tidak ingin bersikap defensif, maka harus memiliki sesuatu untuk membela diri.

2. Polandia hanya kirim senjata yang sudah disepakati sebelumnya

Ilustrasi senjata api. (Pixabay.com/WorldSpectrum)

Ini adalah perubahan kebijakan yang sangat mencolok dari Polandia. Negara itu sebelumnya paling getol dalam upaya mengajak negara lain untuk membantu Ukraina.

Musim semi lalu, Warsawa adalah negara pertama NATO yang mengirim jet tempur ke Ukraina, jauh lebih cepat dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, negara itu juga mengirim lebih dari 320 tank era Soviet untuk Kiev.

Dengan keputusan tak lagi membantu persenjataan ke Ukraina, dilansir Politico, Polandia kini hanya akan mengirim pasokan amunisi dan senjata yang telah disepakati sebelumnya. Hal itu dijelaskan oleh juru bicara pemerintah Piotr Muller pada Kamis.

3. Kisruh ekspor gandum Ukraina

ilustrasi gandum (Unsplash.com/Melissa Askew)

Apa yang telah diumumkan Polandia beriringan dengan kisruh ekspor gandum dan produk pertanian lain dari Ukraina. Ukraina sebelumnya melakukan ekspor lewat Laut Hitam, tapi karena wilayah itu didominasi angkatan laut Rusia, mereka akhirnya melakukan ekspor lewat jalur darat.

Jalur ini harus melewati beberapa negara, termasuk Bulgaria, Hungaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia. Jutaan ton gandum dari Ukraina itu, pada akhirnya mengganggu produk lokal yang memicu protes dari petani domestik Polandia karena harga jadi tidak stabil.

Ekspor darat Ukraina ini ditengahi oleh UE, yang membuat aturan larangan impor produk Ukraina di negara-negara yang dilewati. Pekan lalu, UE tidak memperpanjang aturan tersebut. Tapi Polandia, Hungaria dan Slovakia tetap menerapkan larangan impor demi melindungi produk domestiknya.

Hal inilah yang kemudian memicu protes Ukraina. Bahkan, Kiev mengajukan tuntutan hukum terhadap tiga negara itu atas kisruh yang terjadi.

Dilansir Al Jazeera, Polandia semakin marah karena perkembangan masalah tersebut merembet kepada embargo produk produk pertanian mereka sendiri. Pada Senin, Warsawa mengatakan pihaknya mungkin tak lagi memberi bantuan kepada pengungsi Ukraina, termasuk izin kerja, sekolah gratis, akses terhadap layanan kesehatan dan tunjangan lain.

4. Pidato Zelenskyy kian membuat Polandia marah

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.cm/Defense of Ukraine)

Di Majelis Umum PBB, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan pidato dan menyindir rekan-rekan Eropa yang memperpanjang larangan impor produk Kiev. Polandia mengecam pernyataan itu dan memanggil duta besar Ukraina pada Selasa.

Dilansir BBC, Warsawa mengecam kata-kata Zelenskyy tidak dapat dibenarkan karena Polandia telah mendukung Ukraina sejak hari-hari pertama perang.

PM Morawiecki bersikeras pihaknya telah membantu Ukraina mengalahkan pasukan Rusia dengan mempertahankan pusat militer dan tempat transit utama senjata Barat. Akan tetapi, dia tidak setuju jika pasar Polandia diguncang oleh produk dari Ukraina.

Jika Kiev meningkatkan perselisihan gandum tersebut, Morawiecki mengancam akan meningkatkan jumlah produk Ukraina yang dilarang masuk.

Menteri Pertanian Polandia Robert Telus pada Kamis mengatakan kedua negara telah sepakat untuk mencari solusi demi kepentingan bersama. Sejauh ini, meski Ukraina membawa masalah itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Warsawa tetap tidak akan mencabut larangan impor produk Ukraina.

Baca Juga: Polandia, Hungaria dan Slovakia Lanjut Batasi Impor Pertanian Ukraina

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya