Aljazair Tutup Wilayah Udara untuk Pesawat Maroko
Kedua pemerintah diseru untuk 'kembali ke akal sehat'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pada hari Rabu (22/9), pemerintah Aljazair mengatakan bahwa mereka menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat dari negara tetangga Maroko. Semua pesawat, baik itu komersial maupun militer tidak diperkenankan melewati wilayah udara Aljazair.
Tindakan itu diumumkan karena Maroko dianggap oleh Aljazair telah melakukan provokasi terus-menerus dan melakukan praktik permusuhan. Keputusan untuk menutup wilayah udara bagi pesawat Maroko tersebut dilakukan belum satu bulan setelah Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tetangganya itu.
1. Aljazair menilai Maroko melakukan provokasi dan permusuhan
Aljazair dan Maroko adalah dua negara tetangga yang memiliki sejarah kerenggangan hubungan sejak lama. Perbatasan antara dua negara telah ditutup sejak tahun 1994 lalu hingga kini.
Akhir bulan lalu, pihak Aljazair memutuskan hubungan diplomatik setelah diplomat Maroko di New York mengatakan mendukung kelompok Kabylie, salah satu kelompok yang menginginkan kemerdekaan sendiri dari Aljazair.
Ketegangan itu semakin meningkat dan kepresidenan Aljazair, menurut Reuters, pada hari Rabu menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat Maroko. Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Aljazair mengatakan keputusan itu dibuat "mengingat provokasi yang terus berlanjut dan praktik permusuhan di pihak Maroko."
Keputusan itu dibuat setelah pihak kepresidenan melakukan pertemuan dengan dewan negara Aljazair. Semua pesawat yang membawa nomor registrasi Maroko juga tidak diperkenankan melewati wilayah udara Aljazair.
Baca Juga: Pemilu Maroko: Partai Terbesar Hanya Memeroleh 12 Kursi
Keputusan penutupan wilayah udara Aljazair untuk semua pesawat Maroko diumumkan langsung oleh Presiden Abdelmadjid Tebboune. Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Maroko tentang langkah dari Aljazair.
Editor’s picks
Dilansir dari laman Al Jazeera, salah satu maskapai penerbangan Maroko mengaku bahwa keputusan tersebut tidak akan berpengaruh secara signifikan. Sumber dari Royal Air Maroc (RAM) mengaku keputusan Aljazair akan mempengaruhi 15 penerbangan mingguan yang menghubungan Maroko dengan Tunisia, Turki dan Mesir.
Sumber yang tidak mau mengatakan namanya itu menambahkan, bahwa penerbangan lain yang relevan dapat dialihkan melalui Mediterania.
Bagi para warga Aljazair yang bepergian ke Maroko lewat udara, akan ditransfer melalui Tunis, kota di Tunisia, kata Algerie Air.
Menteri Luar Negeri Aljazair yang bernama Ramtane Lamamra mengatakan bahwa putusan itu "adalah cara beradab untuk mengakhiri situasi yang tidak bisa bertahan lagi tanpa menanggung risiko lebih banyak korban dan membawa kedua negara ke jalur yang tidak diinginkan," katanya dikutip Deutsche Welle.
Baca Juga: Diminta Otoritas Tiongkok, Maroko Tangkap Aktivis Uighur
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.