TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Kirim Jet Tempur ke UEA untuk Bendung Rudal dan Drone Houthi

Houthi baru saja menembakkan rudal balistik ke UEA

jet tempur F-35 (Pixabay.com/WikiImages)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengirim kapal perang dan jet tempur generasi ke-5 ke Uni Emirat Arab (UEA). Bantuan itu diberikan setelah beberapa hari lalu milisi Houthi dari Yaman menembakkan rudal jarak jauh ke UEA. 

Selain rudal, Houthi juga mengerahkan pesawat nirawaknya. Serangan diketahui menyasar bandara dan fasilitas minyak milik negara kaya tersebut. Dalam kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog, serangan mampu digagalkan.

Houthi adalah kelompok yang memberontak pemerintahan konstitusional Yaman. Adapun UEA memiliki peran penting di Yaman karena bergabung dengan koalisi yang dipimpin Arab Saudi, untuk memerangi Houthi di negara tersebut. 

Meskipun UEA telah menyatakan hengkang dari Yaman sejak awal 2020, tetapi negara itu masih tetap memiliki peran penting. Banyak pasukan Yaman yang dilatih oleh UEA.

Baca Juga: Houthi Tembakkan Rudal ke UEA Saat Kunjungan Presiden Israel

1. Bantuan kapal perusak dan jet tempur generasi kelima

Menanggapi serangan beruntun yang diterima UEA dari kelompok Houthi, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memutuskan untuk mengirim bantuan. Austin berbicara dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammad Abu bin Zayed Al Nahyan pada Selasa (2/2/22).

Bantuan itu diberikan karena pada pertengahan Januari, Houthi menyerang fasilitas minyak UEA dan menewaskan tiga pekerja asing. Setelah itu, serangan rudal balistik lain diluncurkan tapi berhasil dicegat oleh rudal Patriot milik AS. Serangan ketiga diluncurkan ketika Presiden Herzog berkunjung ke UEA. Serangan itu berhasil digagalkan.

Dilansir France24, Austin memutuskan untuk mengirim kapal perang perusak berpeluru kendali USS Cole. Kapal itu akan bermitra dengan Angkatan Laut UEA. Selain itu, pesawat tempur generasi kelima juga akan dikirim. Pesawat itu bisa saja F-35 atau F-22 Raptor Lockheed Martin.

Austin menyatakan, bantuan lain termasuk bantuan intelijen juga akan diberikan kepada UEA.

2. Eskalasi perang Yaman yang tak kunjung berakhir

Serangan beruntun yang dilakukan Houthi terhadap UEA saat ini merupakan bagian dari eskalasi perang Yaman yang telah berlangsung sejak 2014. UEA memutuskan untuk melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015, bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Saudi.

Perang di Yaman sampai saat ini belum selesai. Perang tersebut menyebabkan berbagai masalah, termasuk ancaman kelaparan terhadap sebagian besar penduduk sipil negara tersebut, yang hidup bergantung bantuan dari luar.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyebut konflik di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk abad ini. 

Menurut Reuters, Houthi telah berulang kali meluncurkan rudal dan pesawat tak berawak ke Saudi. Kini UEA menjadi sasaran lain bagi Houthi, di mana pasukannya yang berada di lapangan banyak dihancurkan oleh pasukan Yaman yang dilatih UEA.

Baca Juga: UEA Minta AS Tetapkan Houthi sebagai Kelompok Teroris

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya