TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS-PBB Kecam Rencana Israel Bangun Perumahan Yahudi di Tepi Barat

Jumlah permukiman yang akan dibangun sebanyak 1.355 rumah 

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmaed Abu Hameeda)

Jakarta, IDN Times - Kementrian Konstruksi dan Perumahan Israel pada Minggu (24/10/2021) mengumumkan untuk membangun kompleks permukiman baru di Tepi Barat. Tender untuk pembangunan permukiman itu telah diterbitkan.

Lebih dari 1.300 rumah rencananya akan dibangun di wilayah Palestina yang diduduki itu. Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) menentang keras rencana tersebut, karena dianggap mengganggu dialog damai sekaligus menghambat solusi dua negara. 

Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi

1. Jumlah permukiman yang akan dibangun sebanyak 1.355 rumah

Di wilayah Tepi Barat, yang oleh Israel disebut Samaria dan Yudea, telah lama mengalami stagnasi dari ambisi perluasan permukiman Israel. Kini, mereka melakukan tindak lanjut dengan meluncurkan rencana pendirian rumah baru.

Menurut Times of Israel, ada 1.355 rumah baru yang akan dibangun. Ribuan rumah baru akan tersebar di tujuh pemukiman. 

Tender pemasaran pembangunan itu diterbitkan oleh Kementrian Perumahan Rakyat dan harus menerima persetujuan validasi akhir untuk konstruksi, oleh Kementrian Pertahanan Israel.

Baca Juga: Israel Akan Bangun 1.355 Rumah Yahudi di Tepi Barat, Palestina

2. Total rencana pembangunan permukiman sebanyak 4.400 rumah

Dikutip dari Axios, rencana perluasan permukiman Israel itu total jumlahnya ada 4.400 rumah baru. Sebanyak 3.100 rumah akan dibangun di wilayah permukiman Yahudi, sedangkan sekitar 1.300 rumah akan dibangun di desa-desa Palestina.

Sebagian besar komunitas internasional menganggap bahwa permukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal. Pihak Palestina sendiri juga menilai bahwa Israel semakin mengklaim lebih banyak tanah, yang seharusnya jadi wilayah negara masa depan mereka.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, adalah tokoh yang mendukung pembangunan permukiman. Dia juga telah melakukan langkah besar pembangunan rumah-rumah baru, sebelum kunjungannya ke Washington pada Agustus lalu.

PBB pada 19 Oktober telah mewanti-wanti rencana tersebut, khawatir akan memperkeruh rencana solusi dua negara. 

Menurut laman resmi PBB, salah satu area yang jadi perhatian yakni area yang disebut E1. Area ini memisahkan hubungan antara Tepi Barat utara dengan Tepi Barat selatan.

Jika Israel melakukan pendudukan dan pembangunan di permukiman tersebut, maka secara signifikan akan merusak peluang untuk mendirikan Negara Palestina yang layak di masa depan.

Baca Juga: Naftali Bennett Pastikan Dataran Tinggi Golan Milik Israel

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya