COVID-19: Prancis Lockdown Nasional Kedua
Jerman tingkatkan pengetatan pembatasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Gelombang kedua COVID-19 yang menyerang Eropa, telah membuat hampir sebagian besar negara-negara di benua biru itu kerepotan. Infeksi virus corona terus melonjak dan seakan tak terkendali meski pelbagai upaya telah diberlakukan.
Prancis dan Jerman, dua negara besar di Eropa tersebut memilih untuk membuat kebijakan penguncian (lockdown) dan meningkatkan pembatasan untuk warganya, seiring serangan virus corona yang makin menggila. Gelombang kedua virus corona yang akan disusul oleh musim dingin yang tak tertolak, kini telah meningkatkan kecemasan dan kekhawatiran masyarakat Eropa sampai pada titik yang berbahaya.
1. Gelombang kedua virus corona lebih mematikan, kata Emmanuel Macron
Untuk menghalau sebaran virus corona yang terus melonjak, Prancis telah memberlakukan pembatasan yang ketat seperti penerapan jam malam, mulai dari jam 21.00 waktu setempat hingga jam 06.00 pagi. Akan tetapi, kebijakan yang banyak diprotes oleh pebisnis itu belum cukup untuk mengendalikan lonjakan baru infeksi virus.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menilai bahwa gelombang kedua virus yang berasal dari Wuhan itu, lebih mematikan daripada gelombang pertama yang datang pada musim semi. Kantor berita Reuters melaporkan, Emmanuel Macron melalui pidatonya yang disiarkan di televisi: “Kita semua berada di posisi yang sama, dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama” (28/10).
Macron bahkan tak menyangka jika perkiraan sebaran virus yang paling pesimistis sekalipun, dilampaui begitu saja oleh virus corona gelombang kedua yang menghajar negara Eifel itu. Sama dengan negara-negara tetangga lainnya, Prancis menghadapi kegawatan baru pada tingkat yang krusial.
“Virus menyebar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perhitungan yang paling pesimistis. Seperti semua negara tetangga, kami tenggelam oleh sebaran virus yang tiba-tiba (melonjak)”, kata Macron menjelaskan.
Baca Juga: Aksi Teror Berlanjut, Penjaga Konsulat Prancis di Saudi Ditusuk
Baca Juga: India Bela Presiden Prancis dengan Tagar #IStandWithFrance
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.