TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Delegasi Perdamaian Rusia-Ukraina Diduga Keracunan Makanan

AS sebut kemungkinan bukan racun tapi faktor lingkungan

ilustrasi (Unsplash.com/Humphrey Muleba)

Jakarta, IDN Times - Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi perang mematikan dan menimbulkan krisis kemanusiaan. Meski begitu, upaya diplomasi untuk perdamiaan tetap berlangsung.

Sayangnya, di tengah dialog damai, delegasi perdamaian Ukraina-Rusia disebut telah menderita gejala keracunan.

Delegasi Rusia yang mengalami gejala tersebut adalah Roman Abramovich, miliarder Rusia yang dulu memiliki klub Chelsea FC. Sedangkan, delegasi Ukraina yang mengalami gejala tersebut adalah dua tim dari anggota seniornya. 

Baca Juga: Pemilik Chelsea Roman Abramovich Diduga Keracunan Makanan

1. Miliarder Rusia Roman Abramovich selamat setelah alami gejala keracunan

Roman Abramovich (instagram.com/brfootball)

Dugaan sementara pihak yang melakukan serangan tersebut adalah kelompok garis keras Moskow. Mereka tidak mau perang diakhiri dan tidak mau pembicaraan perdamaian terjadi.

Mereka yang diduga diracun menderita sakit mata, kulit mengelupas di wajah, dan tangan yang terasa menyakitkan, dilansir Al Jazeera

Sebagai informasi, Abramovich merupakan miliarder yang memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, telah memainkan peran penting dalam dialog damai. 

Sejauh ini para korban diketahui selamat dan tidak dalam kondisi berbahaya. 

2. Ukraina tegaskan untuk tidak percaya informasi yang belum diverifikasi

Indikasi keracunan yang diderita pada delegasi perdamiaan memiliki risiko menggagalkan proses perdamian. Padahal proses tersebut telah diwarnai dengan dinamika yang mempersulit terjadinya kesepakatan. 

Pihak Ukraina berusaha menepis dugaan penggunaan racun terhadap delegasi perdamaiannya.

Dilansir Reuters, negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, "ada banyak spekulasi, berbagai teori konspirasi."

"Saya menyarankan siapapun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan," tambah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, seraya mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi. 

Dikutip The Moscow Times, media investigasi Bellingcat melaporkan, Abramovich dan timnya beserta delegasi Ukraina mengalami peradangan mata dan kulit terasa sakit. Bellingcat diketahui memiliki pengalaman melakukan investigasi racun terhadap para pejabat.

"Itu (racun) tidak dimaksudkan untuk membunuh, itu hanya peringatan," kata jurnalis Bellingcat, Christo Grozev.

Baca Juga: Kremlin: Media Rusia Dilarang Terbitkan Wawancara dengan Zelenskyy

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya