TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demo di Somaliland Tolak Perpanjangan Presiden Ricuh, 5 Orang Tewas! 

Presiden Somaliland dicurigai akan menunda pemilu

Ilustrasi kerusuhan (Unsplash.com/Alex McCarthy)

Jakarta, IDN Times - Kemarahan atas dugaan upaya penundaan pemilihan Presiden Somaliland telah memicu demonstrasi. Dalam demonstrasi tersebut, pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan aparat keamanan.

Pada Kamis (11/8/2022), Presiden Somaliland Muse Bihi Abdi mengatakan, sedikitnya lima orang tewas dalam demonstrasi. Ratusan lainnya terluka dan beberapa kendaraan polisi rusak dibakar massa.

Baca Juga: Buntut Kekeringan, 1 Juta Warga Somalia Mengungsi untuk Cari Air 

1. Demonstran menolak penundaan pemilihan presiden

ilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)

Somaliland adalah wilayah otonomi di Somalia utara. Wilayah itu memerdekakan diri pada 1991. Negara itu terletak di tepi Teluk Aden.

Dugaan upaya penundaan pemilu telah memicu protes besar, yang membuat orang-orang turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa. Bentrokan terjadi antara demonstran dengan pasukan keamanan.

Dikutip dari Reuters, sedikitnya lima orang tewas dalam bentrokan tersebut, dengan sekitar 100 lainnya mengalami cedera. Salah seorang pemimpin regional mengatakan, mereka yang melakukan unjuk rasa menuntut pemilihan presiden dilakukan pada November.

Meski sudah memisahkan diri dari Somalia, Somaliland masih belum mendapatkan pengakuan internasional secara luas. Wilayah ini sebagian besar damai, sementara Somalia terus bergulat dengan perang saudara selama tiga dekade terakhir.

2. Polisi klaim demonstran membawa senjata pisau, ketapel, dan pentungan

Presiden Muse Bihi Abdi akan habis masa jabatannya pada November 2022. Kelompok oposisi negara itu mencurigai bahwa presiden berusaha menunda pemilihan untuk memperpanjang masa kekuasaannya.

Orang-orang yang melakukan demonstrasi menuntut pemilu tetap diadakan pada November. Tapi unjuk rasa itu berujung rusuh yang menyebabkan bentrokan dengan petugas keamanan.

Melansir Al Jazeera, wakil komandan polisi Somaliland, Abdi Hassan Mire, mengklaim bahwa puluhan personelnya juga mengalami luka-luka ketika bentrok dengan demonstran. Dia menuduh para demonstran membawa pisau, ketapel, dan pentungan. Beberapa membawa senjata api dan menembakkan peluru.

"Kami tidak akan membiarkan kekacauan dan demonstrasi di kota mana pun atau di desa mana pun. Mereka akan dikonfrontasi. Demonstrasi kekerasan yang tidak sah untuk menghancurkan bangsa tidak akan diterima," kata Mire.

Baca Juga: PM Somalia Tunjuk Mantan Teroris al-Shabab sebagai Menteri Agama 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya