TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di COP 27, Biden Janji Tingkatkan Dana untuk Atasi Krisis Iklim

AS belum penuhi janji lama tapi sudah buat janji baru

Joe Biden (Twitter.com/COP27)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden hadir di Mesir dalam acara konferensi iklim PBB, COP 27. Dia memberikan pidato, menyeru tindakan global untuk memerangi krisis iklim.

Dalam pidatonya, Biden juga mengumumkan inisiatif dan pendanaan baru AS untuk membantu negara berkembang. Ini termasuk gelontoran dana untuk negara-negara di Afrika.

Meski begitu, aktivis iklim menilai seharusnya AS memiliki komitmen yang lebih dari apa yang disampaikan oleh Presiden Biden.

Baca Juga: Jokowi Dapat Pujian di COP 27 Karena Deforestasi RI Berkurang

Baca Juga: Negara Miskin di COP 27: Negara Kaya Harus Bayar atas Kerusakan Iklim!

1. Seruan Biden agar komunitas global bertindak

Presiden Joe Biden datang ke Mesir hanya sebentar, sekitar tiga jam. Dalam kesempatan itu, dia ikut berbicara pada COP 27 dan mengatakan bahwa negaranya siap bertindak untuk memerangi krisis iklim.

"Amerika Serikat bertindak; setiap orang harus bertindak. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kepemimpinan global. Negara-negara yang berada dalam posisi untuk membantu harus mendukung negara-negara berkembang, sehingga mereka dapat membuat keputusan iklim yang menentukan: memfasilitasi transisi energi mereka, membangun jalan menuju kemakmuran (yang) sesuai dengan keharusan iklim kita," kata Biden dikutip Al Jazeera.

Biden menyebut krisis iklim sebagai ancaman bagi kehidupan planet bumi. Dia mengatakan bahwa jika negara bisa membiayai energi batu bara di negara berkembang, tidak ada alasan mengapa tidak dapat membiayai energi bersih.

Presiden AS itu juga menguraikan langkah dalam di dalam negeri dan seluruh dunia untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini termasuk pendanaan bantuan dan upaya mengekang emisi metana.

Baca Juga: Hingga COP 27, Negara Masih Hanya Tebar Janji untuk Setop Deforestasi

2. Batuan uang muka untuk Afrika

AS adalah negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia yang kemudian diikuti China. Perang melawan krisis iklim telah memaksa negara-negara kaya untuk berkomitmen membantu negara berkembang melakukan transisi ke energi bersih dengan memberikan dana bantuan.

Dalam pidatonya di Mesir, Biden mengumumkan bantuan untuk negara-negara di Afrika. Total bantuan yang akan diberikan sebagai uang muka adalah 150 juta dolar atau sekitar Rp2,3 triliun, kutip Associated Press.

Dalam konferensi itu, Biden juga mengakui bahwa krisis iklim menghantam paling keras negara yang memiliki sedikit sumber daya sehingga sulit untuk merespon dan pulih.

Pengumuman bantuan dari AS di sebut Ramon Cruz, Presiden Sierra Club, tidak memuaskan. Dia menilai AS seharusnya bisa meningkatkan lebih banyak komitmen untuk itu. Namun di dalam negeri sendiri, Kongres AS dan publik enggan memberi banyak jenis bantuan iklim yang itu berarti menyulitkan pemerintah Washington.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya