TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duterte Tidak akan Tarik Kapal dari Laut Sengketa dengan China

 "Persahabatan kita akan berakhir di sini," kata Duterte 

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Twitter.com/PCOO Global Media Affairs)

Manila, IDN Times - Perseteruan antara Filipina dengan Tiongkok masih terus berlanjut di laut yang disengketakan di  Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Filipina telah mengirim kapal-kapal untuk latihan di wilayah tersebut, bahkan di dekat fasilitas militer Tiongkok, di Thitu.

Bulan lalu, Tiongkok memperingatkan Filipina untuk menarik kapal-kapalnya. Tapi Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa mereka tidak akan menarik kapalnya dari laut yang disengketakan.

Selama berbulan-bulan sejak Maret, ratusan kapal Tiongkok parkir di perairan yang disengketakan oleh dua negara. Tiongkok beralasan bahwa kapal-kapal itu adalah kapal pencari ikan yang berlindung dari cuaca buruk. Meski begitu, Flipina tidak mempercayainya dan meminta Tiongkok untuk menarik ratusan kapal itu.

Baca Juga: Duterte akan Kirim Kapal AL ke Laut China Selatan

1. Filipina tidak akan mundur satu inci pun

Kapal-kapal Tiongkok terlihat beraris saling berdempetan. (Twitter.com/The Shadow of the Eagle)

Hubungan antara Filipina dan Tiongkok semakin meningkat seiring dengan keteguhan Duterte yang tidak mau menarik kapal-kapalnya di perairan yang disengketakan. Filipina mengirim kapal angkatan lautnya untuk melakukan latihan maritim, latihan yang jarang dilakukan di wilayah tersebut. Bulan lalu Tiongkok menanggapi dan mengatakan kepada Filipina untuk tidak memperkeruh situasi. 

Akan tetapi, melansir dari kantor berita Reuters, Duterte berpidato di televisi pada Jumat (14/5) dan mengatakan "kami memiliki pendirian di sini dan saya ingin menyatakannya di sini dan sekarang bahwa kapal kami di sana, kami tidak akan mundur satu inci pun."

Duterte banyak mendapatkan kritik dan tekanan karena ia menjalin persahabatan dengan Beijing setelah berpaling dari Washington. Namun kini ketika Tiongkok mengklaim wilayah ZEE milik Filipina, Duterte didesak untuk meninggalkan hubungan dekat dengan Beijing karena provokasi terang-terangan yang dilakukan oleh Tiongkok.

2. "Persahabatan kita akan berakhir di sini," kata Duterte

Sengketa perairan antara Tiongkok dan Filipina memperebutkan wilayah di Laut Cina Selatan, tepatnya di laut sebelah barat Filipina. Wilayah yang disengketakan itu adalah terumbu karang di sekitar kepulauan Palawan.

Pada tahun 2016, Mahkamah Arbitrase Perserikatan Bangsa-Bangsa di Den Haag, Belanda, memutuskan untuk mendukung Filipina, tetapi Presiden Tiongkok Xi Jinping menolak keputusan arbitrase tersebut.

Meski dalam arbitrase Filipina mendapatkan dukungan, akan tetapi Duterte saat itu tetap berusaha menjalin persahabatan dengan Tiongkok. Duterte terus mendapatkan kritik atas sikapnya tersebut.

Pada tahun 2021 ini, protes secara diplomatik semakin meningkat dari Filipina dan menuntut Tiongkok untuk menghargai keputusan internasional.

Pada hari Kamis (13/5), Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. memerintahkan pengajuan protes diplomatik lain terhadap China setelah 287 kapal China masih berada di perairan yang disengketakan.

Melansir dari laman CNN Philippines, Duterte juga menegaskan bahwa "Saya tidak akan mundur. Bunuh aku jika kamu ingin membunuhku, aku akan (tetap) berada di sini. Persahabatan kita akan berakhir di sini."

Baca Juga: Duterte akan Kirim Kapal AL ke Laut China Selatan

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya