Gegara Rusia, Denmark Gabung dengan Kebijakan Pertahanan UE
Denmark anggap invasi Rusia di Ukraina mengancam keamanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pada Rabu (2/6/22), mayoritas warga Denmark mendukung negaranya untuk bergabung dengan kebijakan keamanan dan pertahanan Uni Eropa (UE). Itu merupakan referendum yang bersejarah.
Meski Denmark adalah salah satu anggota UE, tapi negara itu adalah satu-satunya yang tidak ambil bagian dalam Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama. Namun perang Rusia di Ukraina telah dirasa menjadi ancaman sehingga membuat warga Denmark mendorong negaranya untuk bergabung dalam kebijakan tersebut.
Baca Juga: Kapal Pertamina Bawa Minyak Rusia Dicegat Greenpeace di Denmark
Baca Juga: Uni Eropa Setujui Dana Pemulihan COVID-19 Polandia
1. Denmark beri sinyal yang jelas kepada Vladimir Putin
Selama 30 tahun, Denmark satu-satunya negara anggota UE yang tidak terikat dalam kebijakan pertahanan bersama organisasi tersebut. Tapi pada hari Rabu, negara itu menyelenggarakan referendum yang bersejarah.
Dilansir Euronews, sebanyak 66,9 persen dari 4,3 juta pemilik Denmark setuju negaranya ikut bergabung dengan kebijakan pertahanan bersama UE. Sementara 33,1 persen suara menentang. Dengan hasil tersebut, maka Denmark akan memiliki ikatan pertahanan yang lebih dekat dan kuat dengan blok UE.
"Kami telah mengirimkan sinyal yang jelas kepada Putin. Dengan keputusan yang telah kami buat, kami menunjukkan bahwa ketika Putin menyerang negara yang bebas dan merdeka dan mengancam perdamaian dan stabilitas, kami akan bergerak lebih dekat bersama-sama," kata Perdana Menteri (PM) Mette Frederiksen.
Baca Juga: Presiden Kroasia Sebut Sanksi Uni Eropa hanya Buat Putin Senyum
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.