Ilmuwan Iran Dibunuh dengan Senjata yang Dikendalikan dari Jarak Jauh
Koran lokal menyarankan agar Iran serang Haifa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teheran, IDN Times – Pada hari Jum’at, 27 November 2020, ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di wilayah timur ibukota Teheran, Iran. Pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran tersebut menimbulkan keterkejutan dan kemarahan Iran pada Israel dan Amerika Serikat yang dituding sebagai aktor dibalik serangan.
Mohsen Fakhrizadeh dikenal sebagai Bapak Nuklir Iran. Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir Iran generasi pertama yang telah banyak mendidik ilmuwan-ilmuwan nuklir Iran yang lebih muda. Fakhrizadeh yang meninggal di tengah jalan karena serangan senjata dan bom itu semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Dalam penyelidikan tingkat lanjut, serangan terhadap Fakhrizadeh dilakukan dengan senjata senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh. Senapan mesin otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh itu juga menyebabkan pengawal Mohsen Fakhrizadeh tewas bersama sang ilmuwan nuklir.
1. Serangan terjadi selama tiga menit
Pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh di jalan raya dekat ibukota Teheran itu, dilakukan ketika Fakhrizadeh sedang melakukan perjalanan menuju Absard. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memberikan instruksi untuk balas dendam atas aksi pembunuhan tersebut.
Melansir dari laman berita The Guardian, pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh tidak dilakukan oleh orang yang bersenjata di darat. Laman berita tersebut mengutip laporan dari kantor berita lokal, Fars, serangan dilakukan dengan senapan mesin otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh (29/11).
Tembakan dari senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, dipasang pada sebuah mobil Nissan untuk menyerang kendaraan Fakhrizadeh. Penyelidikan yang dilaporkan oleh kantor berita lokal yang tidak resmi itu menjelaskan bahwa mobil anti peluru yang membawa Fakhrizadeh dikawal tiga kendaraan personel keamanan.
Ketika Fakhrizadeh mendengar ada suara tembakan mengenai mobil, dia keluar dari mobil untuk melihat situasi. Namun, naas ketika dia keluar senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh itu melepaskan tembakan. Melansir dari laman berita CNN, mobil yang membawa senapan mesin itu berada sekitar 150 meter dari tempat Fakhrizadeh berdiri. Serangan itu dilaporkan berlangsung selama tiga menit.
Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran
Baca Juga: Mengenal Sosok Fakhrizadeh, Ilmuwan Nuklir Iran yang Terbunuh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.