TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ilmuwan Iran Dibunuh dengan Senjata yang Dikendalikan dari Jarak Jauh 

Koran lokal menyarankan agar Iran serang Haifa 

Pembunuhan ilmuwan nuklir Iran diduga dilakukan dengan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh. Ilustrasi (pixabay.com/jarono)

Teheran, IDN Times – Pada hari Jum’at, 27 November 2020, ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di wilayah timur ibukota Teheran, Iran. Pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran tersebut menimbulkan keterkejutan dan kemarahan Iran pada Israel dan Amerika Serikat yang dituding sebagai aktor dibalik serangan.

Mohsen Fakhrizadeh dikenal sebagai Bapak Nuklir Iran. Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir Iran generasi pertama yang telah banyak mendidik ilmuwan-ilmuwan nuklir Iran yang lebih muda. Fakhrizadeh yang meninggal di tengah jalan karena serangan senjata dan bom itu semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Dalam penyelidikan tingkat lanjut, serangan terhadap Fakhrizadeh dilakukan dengan senjata senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh. Senapan mesin otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh itu juga menyebabkan pengawal Mohsen Fakhrizadeh tewas bersama sang ilmuwan nuklir.

1. Serangan terjadi selama tiga menit

Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran korban pembunuhan teroris. (Wikimedia.org/kamenie.ir)

Pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh di jalan raya dekat ibukota Teheran itu, dilakukan ketika Fakhrizadeh sedang melakukan perjalanan menuju Absard. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memberikan instruksi untuk balas dendam atas aksi pembunuhan tersebut.

Melansir dari laman berita The Guardian, pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh tidak dilakukan oleh orang yang bersenjata di darat. Laman berita tersebut mengutip laporan dari kantor berita lokal, Fars, serangan dilakukan dengan senapan mesin otomatis yang dikendalikan dari jarak jauh (29/11).

Tembakan dari senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, dipasang pada sebuah mobil Nissan untuk menyerang kendaraan Fakhrizadeh. Penyelidikan yang dilaporkan oleh kantor berita lokal yang tidak resmi itu menjelaskan bahwa mobil anti peluru yang membawa Fakhrizadeh dikawal tiga kendaraan personel keamanan.

Ketika Fakhrizadeh mendengar ada suara tembakan mengenai mobil, dia keluar dari mobil untuk melihat situasi. Namun, naas ketika dia keluar senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh itu melepaskan tembakan. Melansir dari laman berita CNN, mobil yang membawa senapan mesin itu berada sekitar 150 meter dari tempat Fakhrizadeh berdiri. Serangan itu dilaporkan berlangsung selama tiga menit.

Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran

2. Perbedaan hasil penyelidikan tentang proses pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh

Gambar Mohsen Fakhrizadeh dalam prosesi penghormatan pemakamannya. (twitter.com/Abida Norani)

Mohsen Fakhrizadeh dituduh oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai salah satu arsitek program nuklir Iran yang telah dilakukan sejak tahun 2000an. Fakhrizadeh juga menjadi subjek sanksi pemerintah Amerika Serikat. Iran telah membantah tuduhan tersebut dan pemerintah Negeri Para Mullah itu mengklaim bahwa program nuklirnya hanya fokus pada energi serta non-militer.

Dalam penyelidikan proses pembunuhan Fakhrizadeh yang dilakukan setelah insiden pada Jum’at itu, ada beberapa perbedaan hasil. IRIB, televisi pemerintah Iran mengatakan bahwa serangan itu terjadi dimulai dengan sebuah ledakan bom terlebih dahulu, baru kemudian tembakan menyusul. 

Kantor berita ISNA mengutip Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jendral Amir Hatami, yang mengatakan “laporan yang diterima dari anggota keamanan, kendaraan Fakhrizadeh awalnya menjadi sasaran tembak, setelah itu sebuah kendaraan Nissan yang penuh bahan peledak diledakkan dekat Fakhrizadeh. Serangan itu berlanjut dengan tembakan yang diarahkan ke mobil Fakhrizadeh” jelasnya seperti dikutip dari laman CNN (30/11).

Peti mati berbungkus bendera nasional Iran yang membawa jenazah Mohsen Fakhrizadeh akan dibawa ke tempat suci Imam Reza, lalu dibawa ke tempat suci Fatima Musumeh di Qom dan berlanjut ke tempat suci yang dinamakan Imam Khomeini di ibukota Teheran. Sebelumnya, jenazah akan didoakan dan diberikan penghormatan terakhir.

Baca Juga: Mengenal Sosok Fakhrizadeh, Ilmuwan Nuklir Iran yang Terbunuh

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya