TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Intelijen AS Peringatkan Capitol Mungkin akan Diserang Lagi

Kongres tunda jadwal persidangan

Personel militer AS. (Instagram/usarmy)

Washington DC, IDN Times - Gedung Capitol AS kembali mendapatkan ancaman serangan dari kelompok garis keras Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan oleh informasi yang telah dikumpulkan oleh badan intelijen AS dan menyampaikannya pada hari Rabu (3/3). Tujuan dari rencana serangan tersebut adalah untuk menyingkirkan politisi partai Demokrat. 

FBI, Kepolisian Capitol dan Kementrian Dalam Negeri AS (DHS) memperoleh informasi yang dikumpulkan dari intelijen menyampaikan bahwa kemungkinan serangan ke Capitol akan terjadi dalam waktu dekat ini.

1. Peningkatan keamanan yang signifikan

Para petugas penegak hukum di Capitol pada hari Rabu melayangkan pemberitahuan kepada anggota Kongres bahwa ada ancaman yang telah terdeteksi. Karena itu, otoritas setempat saat ini melakukan peningkatan sistem keamanan di sekitar gedung Capitol.

Melansir dari laman CBS, FBI berhasil mengumpulkan informasi dari "obrolan" daring pada kelompok ekstrimis garis keras yang merencanakan penyerangan. Kelompok garis keras tersebut rencananya akan melakukan serangan pada tanggal 4 atau 6 Maret.

Melissa Smislova dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memberikan keterangan di hadapan anggota Kongres bahwa departemennya beserta dengan FBI telah mengeluarkan pernyataan bersama pada Selasa tengah malam tentang peningkatan obrolan daring seputar potensi serangan terhadap Capitol yang terbaru.

"Departemen Kepolisian Capitol Amerika Serikat (USCP) menyadari dan bersiap untuk potensi ancaman terhadap Kongres atau kompleks Capitol," kata USCP dalam sebuah pernyataan Rabu. "Kami telah melakukan peningkatan keamanan yang signifikan mencakup pembentukan struktur fisik dan peningkatan tenaga kerja untuk memastikan perlindungan Kongres, publik, dan petugas polisi kami."

Baca Juga: Pelosi Sebut Kongres akan Bentuk Komisi Independen Selidiki Capitol

2. Kongres batalkan rencana sesi pertemuan

Akibat peringatan yang dikeluarkan secara bersama, yang berasal dari informasi yang dikumpulkan oleh intelijen AS, akhirnya Kongres memutuskan untuk membatalkan sesi pertemuan dalam sidang pada hari Kamis. Rencana awalnya, Senat akan membahas RUU bantuan COVID-19.

Wartawan Mike Hanna dari media Al Jazeera melaporkan langsung dari Washington DC, bahwa bahwa Kongres AS telah menangguhkan persidangannya untuk hari Kamis. Penangguhan itu dilakukan berdasarkan "karena sangat hati-hati" terhadap potensi ancaman yang telah diberitahukan.

Kelompok sayap kanan dan pendukung garis keras Donald Trump, menurut informasi, berencana akan melakukan serangkaian gerakan penyerangan dan itu membuat otoritas federal dan Districk of Columbia melangkah untuk meningkatkan keamanannya. 

Meski begitu, seorang analisis dari Southern Poverty Law Center yang telah lama melacak gerakan sayap kanan bernama Cassie Miller menjelaskan kepada Al Jazeera, bahwa dia tidak melihat ada indikasi kekerasan yang direncanakan.

Baca Juga: Perusuh Capitol Akui Ikut Kerusuhan karena Terhasut Pidato Trump

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya