Jadi Mata-mata Rusia, Politikus Ukraina Dituntut di AS
Mencoba mengganggu pemilu yang memenangkan Biden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus dan pengusaha Ukraina, Andrii Derkach, dituduh menjadi mata-mata Rusia. Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), pada Rabu (7/12/2022), mendakwa Derkach karena berusaha mengintervensi pemilu Presiden AS pada 2020.
Derkach juga pernah menjadi pernah anggota parlemen Ukraina. Pada 2020, dia pernah mendapatkan sanksi Departemen Keuangan AS karena menyebarkan disinformasi tentang pejabat AS. Derkach diduga menjadi agen intelijen Rusia yang telah aktif selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Putin Teken UU Larangan Propaganda LGBT di Rusia
1. Kampanye disinformasi Rusia untuk melemahkan institusi AS
Derkach dianggap berulang kali mempromosikan disinformasi terhadap calon presiden Joe Biden saat pemilu. Dilansir CNN, Derkach memiliki hubungan dekat dengan Rudy Giuliani, pengacara Presiden Donald Trump. Dia diduga menjadi agen aktif Rusia dan mencampuri pemilu presiden AS pada 2020.
"Saat berpartisipasi dalam kampanye disinformasi Rusia yang berusaha melemahkan institusi AS, Derkach secara bersamaan bersekongkol untuk mendapatkan keuntungan dari gaya hidup Barat untuk dirinya dan keluarganya di Amerika Serikat," kata Michael Driscoll, Asisten Direktur Pelaksana FBI.
Ada beberapa dakwaan yang ditujukan kepada Derkach, termasuk konspirasi melanggar undang-undang ekonomi darurat internasional, pencucian uang, dan konspirasi penipuan bank.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.