TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jepang Perlu Bela Taiwan jika Diserang China

China kecam komentar pejabat Jepang

Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, pada Senin (4/7) berkomentar bahwa Jepang dan AS harus membela Taiwan jika diserang China. (Twitter.com/FuransuJapon)

Tokyo, IDN Times - Hubungan antara Jepang dan China terkait Taiwan sering menimbulkan perang kata-kata di antara dua negara. Taiwan yang ingin diakui secara internasional sebagai negara mandiri, seringkali mendapatkan dukungan dari Jepang. Tapi China sering marah atas retorika dukungan Jepang kepada Taiwan.

Perang kata-kata terbaru antara Jepang dan China terjadi, ketika Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso berkomentar bahwa Jepang dan Amerika Serikat perlu membela Taiwan ketika pulau kecil itu mendapatkan serangan dari China. Pejabat di Beijing marah atas komentar tersebut dan menuduh bahwa hal itu telah merusak pondasi relasi politik.

1. 'Situasi yang mengancam kelangsungan hidup'

Dalam beberapa bulan terakhir, China telah meningkatkan aktivitas militer seperti latihan yang menunjukkan kekuatannya. Pesawat tempur China beberapa kali disebut memasuki zona identifikasi Taiwan dan beberapa kapal perang China juga melintasi Selat Taiwan, yang itu menimbulkan ketegangan.

Beijing menganggap Taiwan adalah bagiannya tetapi Taiwan berjuang untuk mendapatkan pengakuan secara internasional sebagai negara yang merdeka dan berdiri sendiri. Dalam ketegangan antara Taiwan dengan Beijing, Tokyo sering memberikan dukungannya kepada Taiwan.

Melansir laman Reuters, dukungan Jepang itu kembali terlihat saat Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, mengatakan "jika masalah besar terjadi di Taiwan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu bisa berhubungan dengan situasi yang mengancam kelangsungan hidup (untuk Jepang)." Jepang dan Amerika Serikat perlu membantu Taiwan jika terjadi serangan dari China.

Komentar Taro Aso itu muncul ketika ia sedang terlibat dalam sebuah acara penggalangan dana Partai Liberal Demokratik di Okinawa dan dikabarkan oleh berita lokal Kyodo pada hari Senin (5/7).

Baca Juga: Anggota Partai Buruh Selandia Baru Kecam Keras China

Jepang dan China telah terlibat perseteruan tentang pulau-pulau tak berpenghuni yang berada di Laut China Timur. Pulau-pulau kecil tak berpenghuni itu disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh Cina. Keberadaan pulau-pulau itu di lepas pulau Okinawa sebelah selatan Jepang.

Okinawa sendiri adalah salah satu prefektur yang terpisah dari pulau utama Jepang. Prefektur Okinawa memiliki letak geografis yang dekat Taiwan dengan jarak sekitar 628 kilometer. Tapi titik paling barat Jepang yang bernama Yonaguni, hanya berjarak 110 kilometer dari Taiwan.

"Kami memantau situasi dengan cermat. Jika Taiwan jatuh, Okinawa akan menjadi yang berikutnya. Kita harus memikirkan ini dengan serius, dan dengan gigih mempersiapkan kekuatan pertahanan kita," kata Taro Aso, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, seperti dikutip Straits Times.

Komentar Aso kali ini seperti mendukung pernyataan Menteri Pertahanan Jepang Yasuhide Nakayama minggu lalu kepada think-thank Hudson Institute yang memiliki basis di Amerika Serikat. Saat itu Nakayama mengatakan bahwa dunia harus bangun membela Taiwan sebagai negara demokratis jika mendapat agresi dari China.

2. Jepang merasa terancam jika Taiwan jatuh

Baca Juga: Jepang Siap Pasang Badan Demi Lindungi Taiwan dari Invasi Tiongkok

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya