TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB: Bencana Alam Kian Meningkat dalam 5 Dekade Terakhir

Lebih dari 2 juta orang meninggal akibat bencana alam

Ilustrasi bencana alam (Unsplash.com/Chris Gallagher)

Jakarta, IDN Times - Dalam beberapa bulan terakhir ini, kabar tentang bencana alam datang dari seluruh penjuru dunia. Seringkali bencana itu sangat mematikan dengan kerugian material yang besar.

Di Eropa selatan ada kebakaran hutan, di Eropa barat, China, dan Jepang ada banjir dan tanah longsor. Belum lagi gempa dalam skala mematikan yang melanda Haiti, Amerika Serikat (AS), begitu pula Amerika Latin yang dilanda badai. 

Baru-baru ini, imbas badai ida mengamuk di AS, kota New York harus terendam banjir. 

Menurut World Meteorological Organization (WMO), salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi perubahan iklim dan lingkungan, bencana alam semakin sering terjadi. Lebih dari 2 juta orang tewas akibat bencana tersebut.

Baca Juga: PBB: Tak Ada Negara yang Gunakan Bahan Bakar Timbal

Baca Juga: 5 Peristiwa Terkait Perubahan Iklim Sepanjang Agustus 2021

1. Survei terhadap 11 ribu bencana alam dalam lima dekade

Pada Rabu (1/9/2021), WMO merilis laporan yang berisi tinjauan komprehensif tentang bencana alam yang terjadi selama lima puluh tahun terakhir. Laporan itu bertajuk The Atlas of Mortality and Economic Losses from Weather, Climate and Water Extremes (1970–2019).

Dalam laporan itu disebutkan, 11 ribu bencana alam telah dikaji antara sepanjang periode 1970-2019, termasuk bencana kelaparan di Ethiopia karena kekeringan pada 1983 yang telah membunuh 300 ribu orang.

Melansir Al Jazeera, bencana alam tersebut akan terus berlanjut di masa mendatang. Sekjen WMO Petteri Taalas mengatakan "kita akan melihat iklim yang lebih ekstrem karena perubahan iklim dan tren negatif iklim akan berlanjut selama beberapa dekade mendatang."

Dalam lima puluh tahun terakhir, bencana alam rupanya semakin sering terjadi dan bahkan meningkat hampir lima kali lipat. Bencana semakin dipicu oleh perubahan iklim dengan cuaca ekstrem karena pemanasan global.

Baca Juga: Badai Ida Terpa New Orleans, 1 Orang Dilaporkan Tewas

2. Bencana alam makin sering terjadi tapi jumlah kematian berkurang

Laporan komprehensif itu dikeluarkan persis setelah AS dihantam badai Ida kategori 4 dan Haiti dihantam gempa bumi yang mematikan.

Melansir kantor berita Reuters, meskipun dalam laporan WMO menunjukkan peningkatan bencana alam yang semakin sering terjadi, tapi jumlah kematian akibat bencana semakin berkurang.

"Berkat peningkatan layanan peringatan dini, kita dapat mengurangi korban pada peristiwa semacam ini, tetapi kabar buruknya adalah kerugian ekonomi telah berkembang sangat pesat dan pertumbuhan ini seharusnya berlanjut," ujar Taalas. 

Dikutip dari laman WMO, jumlah kematian menurun hampir tiga kali lipat dari belasan ribu bencana yang disurvei. Angkanya turun dari sekitar 50 ribu kematian pada tahun 1970-an menjadi kurang dari 20 ribu pada tahun 2010-an.

Dari total sekitar 2 juta korban yang meninggal akibat bencana, lebih dari 91 persen berasal dari negara berkembang. Hanya setengah dari 193 anggota WMO yang punya sistem peringatan dini.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya