TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Tiongkok Desak Penduduk Tidak Keluar Rumah Dulu

Infeksi baru COVID-19 kembali terdeteksi 

Pusat sebaran COVID-19 kembali terdeteksi di Tiongkok, memaksa pemerintah bertindak segera. Ilustrasi (pexels.com/Brett Sayles)

Beijing, IDN Time – Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi negara Tiongkok sudah dikabarkan kondusif. Persebaran infeksi virus corona berhasil dikendalikan dan bahkan beberapa kota pada tahun baru merayakannya dengan pesta ketika kota-kota besar negara lain padam. Namun kini pemerintah Tiongkok kembali mendeteksi infeksi virus corona yang mulai meningkat.

Tiongkok yang telah menjadi pusat pertama munculnya virus corona, mulai saat ini kembali bergegas membuat aturan pengetatan baru. Pihak berwenang mendesak dua penduduk kota di provinsi Hebei, sekitar 300 kilometer arah selatan ibukota Beijing, untuk tetap berada di dalam rumah.

Berikut ini beberapa perkembangan terbaru lonjakan infeksi virus corona di Tiongkok yang dalam beberapa bulan terakhir sudah dapat dikendalikan.

1. Melarang pertemuan

Pemerintah Tiongkok desak penduduk di dua kota provinsi Hubei untuk tidak keluar rumah dan melarang pertemuan. Ilustrasi (pexels.com/Kate Trifo)

Lebih dari satu tahun yang lalu, sebuah virus yang ditemukan terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, telah menyebar dengan pesat ke seluruh dunia. Banyak negara bergerak cepat melakukan penutupan bandara untuk menahan virus yang kemudian disebut COVID-19 itu, namun terlambat. Virus sudah terlanjur terbawa melintasi beberapa benua.

Tingkok yang disebut sebagai pusat awal virus, khususnya di kota Wuhan, mampu dengan cepat melakukan pengendalian sebaran infeksinya. Melansir dari data yang dikumpulkan oleh Worldometer, jumlah kasus di Tiongkok total ada sebanyak 87.364 kasus. Jumlah penduduk yang meninggal tidak sampai 5.000 orang.

Tiongkok disebut menjadi negara yang sukses mengendalikan virus corona itu. Kini, pemerintah yang berwenang kembali menemukan virus baru di provinsi Hebei, sekitar 300 kilometer arah selatan dari ibukota Beijing. Di provinsi tersebut, setidaknya ada 300 orang dinyatakan positif dalam satu minggu terakhir.

Melansir dari laman Associated Press, akibat terdeteksinya kembali virus corona, pemerintah Tiongkok mendesak penduduk di kota Shijiazhuang dan Xingtai di provinsi Hebei untuk tetap berada di dalam rumah. Selain itu, pemerintah di Hebei melakukan batasan kunjungan antar desa dan melarang pertemuan. Dalam sehari terakhir, Hebei melaporkan ada 14 kasus baru yang muncul di provinsinya.

Baca Juga: Selidiki Asal-Usul COVID-19, Tim WHO Ditolak Masuk Tiongkok

2. Menangguhkan transportasi umum

Transportasi umum ditangguhkan, termasuk taksi. Ilustrasi (pexels.com/Aleksander Pasaric)

Sejak terdeteksinya kembali infeksi virus corona di provinsi Hebei, pemerintah Tiongkok melakukan gerak cepat untuk melakukan batasan agar infeksi tidak tersebar secara luas. Melansir dari kantor berita Reuters, otoritas berwenang telah mulai menangguhkan layanan transportasi umum di Shijiazhuang, ibukota Hebei, pada hari Sabtu, 9 Januari 2021.

Awalnya, penangguhan layanan transportasi umum hanya berlaku untuk kereta bawah tanah. Namun larangan beroperasinya transportasi umum itu kemudian meluas. Semua angkutan umum ditangguhkan beroperasi, termasuk taksi. 

Wakil Walikota Sijiazhuang, Ma Yujun, dalam sebuah konferensi pers menyampaikan bahwa kota tersebut sedang bekerja untuk menemukan asal-muasal wabah di Hebei. Secara nasional, Tiongkok kembali mencatatkan kasus baru sebanyak 33 orang dan sekitar 14 infeksi diperkirakan ditularkan secara lokal di wilayah Heibei. Karena itu, pemerintah setempat berusaha menemukan sumber sebarannya.

3. Lebih dari sembilan juta dosis vaksin telah disuntikkan

Tiongkok telah melakukan vaksinasi lebih dari 9 juta penduduknya. Ilustrasi (pexels.com/Artem Podrez)

Sejak bulan Desember 2020, Tiongkok telah melakukan suntikan dosis vaksin virus corona kepada warganya. Melansir dari kantor berita Reuters, lebih dari sembilan juta vaksin telah disuntikkan. Dari jumlah tersebut, hampir 140 ribu orang di Hebei telah menerima vaksin.

Seorang pejabat dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok yang bernama Cui Gang mengatakan bahwa pemerintah Hebei telah mempercepat kemajuan secepat mungkin “untuk menyelesaikan vaksinasi kelompok kunci sesegera mungkin. Hal itu karena ibukota Shijiazhuang yang menjadi ibukota Hebei, telah menjadi sarang penularan baru virus corona.

Baca Juga: Trump Larang Penggunaan 8 Aplikasi Bikinan Tiongkok

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya