Pemimpin Oposisi Uganda Ajak Rakyat Protes Hasil Pemilu
Seruan protes agar dilakukan dengan damai dan tanpa senjata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kampala, IDN Times - Kemelut politik di Uganda masih terus bergulir. Pemilu di negara tersebut yang dimenangkan oleh diktator Yoweri Museveni membuat pemimpin oposisi terus melakukan serangkaian protes.
Dalam aksinya yang terbaru, pemimpin oposisi Uganda yang bernama asli Robert Kyagulanyi Ssentamu atau lebih dikenal dengan Bobi Wine, menyerukan rakyat untuk memprotes hasil pemilu. Seruan juga digaungkan bahwa protes harus dilakukan secara damai.
Yoweri Museveni telah memerintah Uganda sejak tahun 1986. Dia berkuasa tanpa jeda. Dalam pemilu terbaru yang berlangsung pada 14 Januari, Museveni kembali memenangkan suksesi dengan meraih suara 58,6 persen suara. Namun Bobi Wine menuduh hasil pemilu tersebut penuh dengan kecurangan.
Baca Juga: Usai Pemilu, Anggota Partai Oposisi Uganda Diduga Diculik
1. Bobi Wine meminta Mahkamah Agung membatalkan hasil pemilu
Pada awal Februari, Bobi Wine dan timnya mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung yang ada di ibukota Kampala. Upaya tersebut dilakukan agar pengadilan tertinggi di Uganda tersebut membatalkan hasil pemilu.
Melansir dari laman The Guardian, Medard Ssegona, pengacara utama yang bertindak atas nama Bobi Wine dan National Unity Platform (NUP) mengatakan "yang kami inginkan dari pengadilan adalah pembatalan pemilihan di mana Museveni dideklarasikan. Kami tidak ingin dia berpartisipasi dalam pemilu di Uganda lagi karena dia adalah agen kekerasan.”
Yoweri Museveni mendapatkan penantang dari oposisi yang sangat kuat, yakni Bobi Wine. Selama sebelum pemilu dilakukan, berbagai insiden seperti penangkapan pendukung oposisi dan penembakan terjadi. Saat pemilu, Museveni juga dituduh melakukan banyak kecurangan. Usai pemilu, banyak pendukung NUP juga diyakini telah diculik oleh pasukan pemerintah.
Karena itu, protes atas berbagai tindakan dan kecurangan Museveni diserukan agar pengadilan tertinggi membatalkan hasil pemilu. Namun, Bobi Wine kemudian menginstruksikan kepada pengacaranya untuk menarik kembali gugatan tersebut.
Hal itu karena "Mahkamah Agung ada di saku Museveni," kata Wine pada akhir Februari, seperti dilansir dari The African Report. Bobi Wine menambahkan, “kami membawa kasus ini ke Pengadilan Rakyat.”
Baca Juga: Hakim Perintahkan Oposisi Uganda Dibebaskan dari Tahanan Rumah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.