Usai Pemilu, Anggota Partai Oposisi Uganda Diduga Diculik

Mereka yang hilang ada ratusan orang 

Kampala, IDN Times – Uganda telah dipimpin selama lebih dari 30 tahun oleh Yoweri Museveni. Pada pemilu terbaru, Museveni mendapatkan lawan yang tangguh bernama Bobi Wine. Namun usai pemilu ketika Moeseveni diumumkan menjadi pemenang lagi, Bobi Wine berencana untuk melakukan gugatan atas aksi kecurangan secara masif.

Sebelum tindakan protes dan gugatan itu terjadi, Bobi Wine dikurung oleh pasukan polisi dan militer di kompeks rumahnya. Bobi Wine dianggap akan melakukan tindakan penghasutan sehingga dipaksa menjadi tahanan rumah.

Setelah mendapatkan tekanan dari pihak internasional, termasuk dari PBB, akhirnya Bobi Wine dibebaskan dari status tahanan rumah “tidak resmi” itu. Kini pemimpin opoisi Uganda tersebut merilis kabar mengejutkan, yakni ratusan aktivis hilang yang diduga diculik oleh rezim.

1. Nasib orang-orang hilang yang tak diketahui

Usai Pemilu, Anggota Partai Oposisi Uganda Diduga DiculikSalah satu orang yang diduga diculik oleh pemerintah Uganda. (Twitter.com/BOBI WINE)

Usai pemilu pada 14 Januari yang dimenangkan oleh petahana Yoweri Museveni, Uganda kini kembali tegang karena dugaan penculikan para aktivis oposisi. Mereka yang diduga diculik adalah para anggota partai National Unity Platform (NUP), partai oposisi yang dimpimpin oleh Bobi Wine.

Melansir dari laman Deutsche Welle, Bobi Wine berpidato pada minggu lalu tentang dugaan penculikan sekitar 3.000 orang. Tapi juru bicara polisi Uganda, Fred Enanga, mengatakan mereka hanya menangkap 31 anggota NUP karena dicurigai merencanakan pemberontakan.

Namun informasi yang berkembang, menurut penelusuran Deutsche Welle, seorang ibu yang tidak menyebutkan namanya mengaku bahwa putranya dipukuli dan diculik. Kini nasibnya tidak diketahui. “Siapa yang akan dipimpin pemerintah jika anak-anak kita dipenjara,” tanya ibu tersebut.

Salah satu anggota partai NUP yang bernama Charles Kirumira mengaku bahwa ia semakin merasa ketakutan sejak teman-temannya di NUP diduga diculik usai hari-hari setelah pemilu pada 14 Januari silam. “Ketua tim, agen kampanye kami, dan orang-orang yang kami harap menjadi petugas pemilihan adalah orang-orang yang sudah ditangkap,” kata Kirumira.

Baca Juga: Hakim Perintahkan Oposisi Uganda Dibebaskan dari Tahanan Rumah

2. Sebanyak 243 orang dalam daftar yang diduga diculik

Usai Pemilu, Anggota Partai Oposisi Uganda Diduga DiculikNama-nama aktivis oposisi yang diduga diculik oleh rezim Uganda. (Twitter.com/BOBI WINE)

Jika pada minggu sebelumnya Bobi Wine memperkirakan ada sekitar 3.000 orang yang diduga diculik, namun jumlah tersebut hanyalah perkiraan. Kini Bobi Wine, pemimpin oposisi NUP, menulis dan merilis daftar nama secara akurat yang diduga telah hilang atau diculik oleh rezim Museveni.

Melansir dari laman Associated Press, pada hari Senin (15/2) Bobi Wine merilis 243 nama orang yang diduga diculik oleh pasukan keamanan. Bobi Wine juga menekankan bahwa pemerintah harus menemukan mereka yang hilang ditengah ketegangan politik paska pemilu.

Wine menulis dalam unggahan di akun sosial media miliknya bahwa “Seperti semua tiran, dia mendorong narasi bahwa semuanya baik-baik saja, dengan ratusan ibu, ayah, dan saudara kandung menangis karena kehilangan kekasihnya,” katanya.

Sebanyak 243 nama orang yang dirilis oleh Bobi Wine adalah bagian pertama dari daftar orang Uganda yang diduga kuat telah diculik. Itu berarti akan ada daftar nama lainnya yang akan dirilis oleh pemimpin oposisi tersebut.

Museveni pada hari Sabtu (13/2) berpidato bahwa ia tidak pernah menahan warga sipil secara ilegal. Ia juga mengatakan bahwa partainya “tidak membunuh” lawan-lawannya. Namun dalam pidatonya tersebut, ia mengaku telah meningkatkan keamanan dan unit komando tentaranya di Somalia telah “membunuh beberapa” orang yang dia sebut sebagai teroris.

3. Upaya pencarian diperkirakan sia-sia

Usai Pemilu, Anggota Partai Oposisi Uganda Diduga DiculikYoweri Museveni, Presiden terpilih Uganda. (Instagram.com/kagutamuseveni)

Moseveni mengambil alih kekuasaan Uganda dengan jalan kekerasan pada tahun 1986. Ia bertahun-tahun memimpin gerilya untuk meraih posisinya tersebut. Selama berkuasa, ia terpilih sebanyak enam kali dan pemilihan Januari lalu membuatnya memerintah Uganda selama 35 tahun.

Namun keberadaan Bobi Wine telah menjadi tantangan tersendiri bagi diktator tersebut. Pemilu, sejak awal kampanye telah diwarnai berbagai tindakan kekerasan. Kini setelah pemilu, masih ada ancaman yang diduga dilakukan oleh rezim dengan cara melakukan penghilangan paksa para oposisi.

Melansir dari laman US News, Duta Besar Amerika Serikat untuk Uganda, Natalie E Brown, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini mengatakan “keprihatinan yang mendalam dan berkelanjutan tentang penahanan di luar hukum terhadap anggota partai oposisi, hilangnya beberapa pendukung oposisi yang dilaporkan, dan pembatasan berkelanjutan” dari pemerintah.

Surat kabar lokal sendiri menyampaikan bahwa upaya pencarian korban yang diduga diculik adalah hal yang sia-sia. Beberapa memang telah diadili, tapi beberapa lainnya dibuang di hutan atau tempat terpencil lainnya. Seringkali mereka yang dibuang itu dalam kondisi fisik yang menderita akibat dari tanda-tanda penyiksaan kekerasan.

Baca Juga: AS Batal Pantau Pemilu Uganda yang Sarat Kekerasan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya