TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencari Suaka Tikam Petugas Imigrasi Prancis Hingga Tewas 

Serangan tidak terkait dengan terorisme 

Ilustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Paris, IDN Times – Seorang pencari suaka menikam petugas imigrasi Prancis ketika pengajuannya ditolak. Pencari suaka itu berasal dari Sudan dan berusia 38 tahun. Insiden terjadi pada hari Jumat (19/2) di kota Pau, sekitar 795 kilometer sebelah barat daya dari ibukota Paris.

Tersangka penikaman saat ini sudah ditahan oleh pihak berwajib. Namun polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari motif utama dari pelaku. Sejauh ini, belum diketahui motif penyerangan yang mengerikan dan membuat petugas imgrasi tewas.

1. Serangan tidak terkait dengan isu terorisme

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Serangan pencari suaka terhadap petugas imigrasi Prancis itu mengejutkan banyak orang. Serangan yang dilakukan pada pukul 11 siang waktu setempat, terbilang sadis dan mengerikan. Petugas diserang di bagian tenggorokan dan ditikam secara berulang.

Meskipun motif serangan sampai saat ini belum diketahui, namun untuk menepis isu yang tidak jelas, serangan itu diperkirakan tidak terkait dengan terorisme. Melansir dari kantor berita Reuters, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmain akan melakukan perjalanan ke kota Pau, tempat serangan itu terjadi.

Tersangka yang berusia 38 tahun dan berasal dari Sudan itu kini sudah diamankan oleh petugas polisi setempat. Dia menyerang setelah pengajuan suakanya ditolak. Namun belum jelas apakah serangan karena alasan penolakan pengajuan suaka.

Baca Juga: Eks Menteri Prancis Dipenjara karena Kasus Pemerkosaan 

2. Kekerasan ekstrim yang tidak masuk akal

Francois Bayrou, walikota Pau. (Wikimedia.org/Guernonprez)

Walikota Pau, Francois Bayrou, mengatakan “Ini adalah drama yang mengerikan, terlebih karena korban menghabiskan seluruh kehidupan profesionalnya membantu pengungsi dan pencari suaka,” katanya kepada radio lokal, seperti dikutip dari laman BBC.

Walikota juga menganggap bahwa permintaan suaka yang ditolak juga dengan alasan yang baik. Tapi “Dia kemudian berbalik menyerang kepala dinas. Ini adalah kekerasan ekstrim dan tidak masuk akal,” kata Beyrou.

Gerald Darmanin, ketika sudah sampai di kota Pau untuk bertemu para pejabat setempat mengucapkan bela sungkawa mendalam kepada keluarga korban penikaman. Dia juga menjanjikan dukungan pemerintah nasional untuk keluarga korban petugas imigrasi itu. Korban tidak diungkap identitasnya namun diperkirakan berusia 46 tahun.

Baca Juga: Varian Baru COVID-19 Merebak, Prancis Ogah Lockdown Lagi

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya