TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjaga Pantai Libya Tembaki Kapal Migran

UE didesak untuk akhiri kerja sama dengan Libya

Kapal penjaga pantai Libya mengejar kapal kecil pembawa migran, terlihat dari pesawat lembaga nirlaba Sea-Watch pada Rabu (30/6). (Twitter.com/Sea-Watch International)

Tripoli, IDN Times - Laut Mediterania adalah laut yang dijadikan sebagai salah satu jalur utama menyeberang para migran dari daratan Afrika ke Eropa. Setiap tahun, ada puluhan ribu orang yang menyeberang dengan perahu kecil dan penuh sesak dari Afrika ke beberapa negara Eropa seperti Yunani, Italia, Spanyol dan beberapa negara Eropa lainnya.

Uni Eropa telah menggelontorkan banyak dana ke negara-negara di Afrika utara, seperti Libya, untuk membantu menahan laju kapal migran yang menyeberang. Meski begitu, tetap saja sampai saat ini masih banyak kapal migran yang menyeberang, meski taruhannya nyawa.

Pada Rabu, 30 Juni 2021, sebuah kelompok penyelamat laut nirlaba mengecam penjaga pantai Libya setelah menyaksikan otoritas maritim Libya mengejar kapal migran yang penuh sesak. Kapal penjaga pantai Libya juga terlihat menembak ke arah kapal migran, sebagai upaya menghentikannya menyeberang laut Mediterania ke Eropa.

1. Kapal penjaga pantai Libya yang menembaki kapal migran terekam kamera

Libya adalah salah satu pintu utama yang digunakan oleh para migran menuju Uni Eropa (UE). Kapal-kapal yang mengangkut migran, menyeberangi laut Mediterania untuk menuju negara-negara seperti Yunani, Italia, Spanyol atau Portugis. Libya yang hingga kini tidak stabil secara politik dan keamanan, sering menjadi titik awal penyeberang migran ke negara-negara Uni Eropa. Adakalanya, para migran juga menjadi sasaran para pedagang manusia.

Untuk menekan arus migran tersebut, UE telah banyak menggelontorkan dana untuk Libya. Para penjaga pantai Libya juga mendapatkan pelatihan agar dapat menahan dan mencegat kapal-kapal penyelundup yang mengangkut manusia ke Eropa.

Namun, pada hari Rabu, 30 Juni 2021, melansir laman Deutsche Welle, sebuah kelompok nirlaba Jerman yang bernama Sea-Watch melakukan patroli di perairan internasional Malta dan mereka melihat kapal penjaga pantai Libya mengejar kapal migran.

Pesawat yang digunakan Sea-Watch bahkan melihat penjaga pantai Libya melepaskan tembakan ke arah kapal migran, dan kapal penjaga pantai itu terlihat mendekat serta hampir menabraknya. Peristiwa itu direkam oleh awak pesawat Sea-Watch dan dirilis pada hari Kamis (1/7). Sea-Watch mengecam tindakan yang telah dilakukan oleh penjaga pantai Libya karena membayakan nyawa para migran.

Baca Juga: Libya Larang Gerakan Militer Tanpa Persetujuan

UE telah bekerjasama dengan Libya. UE menggelontorkan banyak dana kepada Libya agar mencegah arus migran. Sebagian besar para migran datang dari daerah konflik, baik itu dari daratan Afrika maupun Asia.

EU telah melakukan kerjasama itu sejak tahun 2015 lalu. Menurut HRW, EU juga telah membuat program bernama Support to Integrated border and migration management in Libya (IBM project), pada tahun 2017. EU menggelontorkan dana sebanyak 91,3 juta euro atau sekitar Rp1,5 triliun.

Proyek tersebut ini hampir seluruhnya berfokus pada peningkatan kapasitas operasional otoritas Libya dalam pengawasan maritim. Selain itu, proyek juga membantu penyediaan dan pemeliharaan kapal cepat, menyiapkan fasilitas dasar untuk mengoordinasikan operasi dan melakukan pelatihan penjaga pantai. UE juga masih menambah uang tersebut dalam tahun-tahun setelahnya.

Meski begitu, upaya UE ini bisa disebut tidak berhasil. Arus migran terus terjadi dari Libya ke UE. Bahkan menurut The New Humanitarian, mereka para migran yang dicegat di laut dan dikembalikan ke Libya oleh penjaga pantai Libya, sebagian besar pencari suaka dan migran dari Afrika Timur dan Barat, menghadapi penahanan tanpa batas waktu, pemerasan, penyiksaan, eksploitasi seksual, dan kerja paksa.

Penjaga pantai Libya masih terus melakukan operasi intersepsi untuk menahan laju kapal para migran. Tapi tindakan terbaru mereka yang direkam Sea-Watch dianggap mengancam jiwa. Melansir laman Al Jazeera, "mereka yang menembaki pengungsi dan mencoba membalikkan perahu mereka tidak ada di sana untuk menyelamatkan mereka. UE harus segera mengakhiri kerja sama dengan apa yang disebut penjaga pantai Libya," kata Felix Weiss dari Sea-Watch.

2. UE didesak untuk mengakhiri kerja sama dengan penjaga pantai Libya

Kapal penjaga pantai Libya hampir menabrak kapal migran. (Twitter.com/Sea-Watch International)

Baca Juga: Kapal Tenggelam, 43 Migran Tewas di Lepas Pantai Libya

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya