Perang di Ukraina: Rusia Gunakan Perkosaan sebagai Taktik
Menakuti warga sipil agar Ukraina menyerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Saat pasukan Rusia meninggalkan sekitar ibu kota Kiev dan kini melakukan fokus serangan ke Donbass, penyelidikan tentang dugaan berbagai kejahatan perang telah dilakukan. Salah satunya di kota Irpin, sebelah barat daya Kiev.
Jaksa Agung Iryna Venediktova dalam kunjungannya ke Irpin mengatakan pemerintahnya telah mengumpulkan informasi tuduhan pemerkosaan, penyiksaan dan dugaan kejahatan perang lainnya oleh Rusia. Dalam kasus tuduhan pemerkosaan, perempuan muda, perempuan tua, pria dan anak-anak diduga telah menjadi bagian dari korban pasukan Rusia.
Mengingat intervensi Rusia di Georgia, Chechnya, Suriah dan Ukraina, Venediktova juga menuduh bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah penjahat perang utama abad ke-21. Kremlin sebelumnya juga telah mendapatkan tuduhan serupa dari Amerika Serikat (AS), tapi membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Semakin Sengit, Rusia Tuduh Israel Dukung Neo-Nazi Ukraina
1. Menakuti warga sipil agar Ukraina menyerah
Kemunduran pasukan Rusia dari sekitar wilayah Kiev telah menyisakan berbagai kengerian. Beberapa di antaranya yang dituduhkan adalah tentara Rusia melakukan kejahatan perang, salah satunya pemerkosaan terhadap banyak warga sipil.
Jaksa Agung Iryna Venediktova mengatakan kejahatan tersebut termasuk pemerkosaan terhadap perempuan, pria, anak-anak dan seorang perempuan tua. Dikutip dari Reuters, saat ditanya mengenai apakah pemerkosaan adalah strategi perang Rusia, Venediktova menjawab, "Saya yakin sebenarnya itu adalah strategi."
Menurut Jaksa Agung Ukraina, "ini, tentu saja, untuk menakut-nakuti masyarakat sipil untuk melakukan segalanya agar (memaksa Ukraina) menyerah."
Kabar dugaan tentang kejahatan pemerkosaan oleh pasukan Rusia terhadap warga Ukraina telah tersebar luas sejak awal bulan April. Kini ada upaya untuk mengumpulkan informasi tersebut secara lebih luas.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Tak Kunjung Usai, Paus: Saya Ingin Bertemu Putin
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.