Petugas Medis Palestina Disuplai Rompi Antipeluru demi Keamanan
Rompi anti-peluru menyelamatkan petugas medis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Palestine Red Crescent Society (PRCS) membekali petugas medis yang bekerja di Tepi Barat, Palestina, dengan rompi dan helm antipeluru. Ini karena mereka telah menjadi sasaran penembakan tentara Israel (IDF).
Pada 2023, PRCS mencatat ada 193 insiden yang menargetkan staf dan kendaraan medis. Itu meningkat 310 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan terjadi ketika IDF kerap melancarkan serangan hampir setiap malam di kota Nablus dan Jenin.
Baca Juga: Palestina Minta Indonesia Bergerak Hadapi Agresi Israel
Baca Juga: Palestina: Indonesia Bukan Hanya Teman, tapi Saudara!
1. Tak harus mempertaruhkan hidup untuk menyelematkan orang lain
Mulai awal tahun ini, PRCS membekali karyawan dan sukarelawan dengan alat pelindung diri. Mereka juga berjuang dengan pendanaan untuk mengimpor rompi antipeluru ke Tepi Barat.
Dilansir The Guardian, Medical Aid for Palestinians (MAP), lembaga amal yang berbasis di London, menekankan menyediakan obat-obatan, peralatan dan pelatihan trauma bagi staf medis dan paramedis Palestina. Namun Pekan ini, organisasi tersebut akan memberikan 20 set rompi dan helm antipeluru.
"Kami telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini sebagai tanggapan atas seruan mendesak dari petugas kesehatan Palestina."
"Ini untuk perlindungan dari kekerasan yang mereka hadapi saat menjalankan tugas. Tidak ada petugas kesehatan yang harus mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain," kata Melanie Ward, direktur MAP, Kamis (20/7/2023).
Baca Juga: Balas Dendam, Ratusan Pemukim Israel Bakar Properti Warga Palestina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.