TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Ethiopia dan Pemimpin Tigray Bertemu usai Sepakati Damai

Layanan dasar di Tigray mulai pulih kembali

PM Ethiopia, Abiy Ahmed. (Twitter.com/Abiy Ahmed Ali)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed bertemu dengan pemimpin Tigray. Media pemerintah menerbitkan laporan itu pada Jumat (3/2/2023). Itu merupakan pembicaraan tatap muka pertama sejak perang dua tahun mematikan, telah berhenti sekitar tiga bulan lalu.

Ridwan Hussein yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Ethiopia, mengonfirmasi bahwa PM dan pejabat lainnya akan mengadakan diskusi dengan delegasi Tigrayan People's Liberation Front (TPLF)Pembicaraan sekitar mengenai kemajuan proses perdamaian yang telah ditanda tangani kedua belah pihak.

Baca Juga: Kepala WHO: Paman Saya di Tigray, Ethiopia Telah Dibunuh

Baca Juga: Berdamai dengan Ethiopia, Pasukan Tigray Serahkan Senjata Berat

1. Peningkatan layanan penerbangan dan perbankan

ilustrasi (Unsplash.com/Alex Duffy)

Konflik antara Ethiopia dengan TPLF yang menguasai Tigray, mengakibatkan ribuan orang tewas, puluhan ribu penduduk mengungsi dan jutaan orang terancam kelaparan. Selama konflik, wilayah Tigray diblokade dan layanan dasar terputus. Pasokan bantuan kemanusiaan juga terhenti.

Konflik mematikan itu mereda sejak sekitar tiga bulan lalu ketika kedua belah pihak sepakat menandatangani perjanjian perdamaian permanen. Dilansir Swiss Info, Ridwan Hussein mengatakan bahwa PM Ahmed akan meningkatkan penerbangan dan layanan perbankan di Tigray untuk memudahkan kehidupan warga sipil.

Tidak ada angka rinci yang dapat menunjukkan jumlah korban tewas dalam perang saudara itu. Tapi menurut para peneliti dari Universitas Ghent di Belgia, konflik telah menewaskan sekitar setengah juta warga sipil di Tigray, dan wilayah tetangga Amhara serta Afar.

Baca Juga: Konflik Etiopia-Tigray, PBB Belum Dapat Akses Penuh Kirim Bantuan

2. Belum ada pernyataan resmi dari dua belah pihak atas pertemuan itu

Secara umum, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kedua belah pihak. Perang sekitar dua tahun di Ethiopia, berakar pada keyakinan teritorial lama, keluhan antara elit politik Tigray dan wilayah lain, perubahan rezim yang kejam serta pemerintahan otoriter yang lama.

Konflik itu memiliki akar yang rumit. Konflik terjadi usai pemerintah yang didominasi oleh etnis Tigray lengser dari kekuasaan. Mereka telah memerintah Ethiopia sekitar tiga dekade.

Dilansir Associated Press, sedikit informasi yang disampaikan dalam pertemuan antara PM Ethiopia dan pemimpin Tigray adalah, untuk melakukan diskusi lebih lanjut tentang kemajuan proses perdamaian yang sudah berjalan selama tiga bulan terakhir.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya