Presiden Interim Mali Diserang di Masjid saat Idul Adha
Pelaku dibekuk, presiden selamat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bamako, IDN Times - Idul Adha tahun 2021 di Mali diwarnai dengan sebuah insiden serangan penusukan oleh orang yang tak dikenal terhadap Presiden Assimi Goita pada Selasa (20/7). Pelaku serangan sampai saat ini tidak jelas apakah dari kalangan militan islamis, kalangan sipil atau kalangan militer. Otoritas berwenang sedang melakukan penyelidikkan lebih lanjut.
Assimi Goita adalah seorang perwira militer yang telah memimpin kudeta di negara Mali. Dia memimpin kudeta dua kali hanya dalam waktu sembilan bulan. Pertama pada Agustus 2020, ia memimpin penggulingan Presiden Ibrahim Boubacar Keita. Kedua, ia memimpin penggulingan Presiden Bah Ndaw pada Mei 2021.
Assimi Goita kemudian dilantik sebagai Presiden Interim atau sementara pada bulan Juni. Pada hari Selasa ia mengikuti prosesi ibadah Idul Adha di Masjid Agung di ibukota Bamako. Setelah salat dan dilanjutkan berdoa, seorang lelaki membawa pisau, mendekati dan berusaha menikamnya.
1. Dua pria dibekuk oleh pasukan keamanan
Upaya pembunuhan Presiden Assimi Goita dengan menggunakan pisau itu segera ditanggapi oleh pasukan keamanan. Mereka membekuk dua pria di masjid. Melansir kantor berita Reuters, pasukan keamanan melemparkan satu orang ke belakang truk pickup militer untuk dibawa.
Beberapa jam setelah serangan, Presiden Assimi Goita mengatakan kondisinya di televisi pemerintah, bahwa "ini bagian dari menjadi seorang pemimpin. Selalu ada orang yang tidak bahagia. Ada orang yang akan mencoba membuat ketidakstabilan," katanya menjelaskan.
Kantor kepresidenan Mali menyebut bahwa Presiden Goita dalam keadaan baik-baik saja setelah serangan tersebut. Dia dikatakan lolos tanpa cedera.
Choguel Maiga yang menjabat sebagai Perdana Menteri Mali, menjadi saksi mata karena duduk di dekat Assimi Goita. Ia mengaku di akhir doa, seorang pria tak dikenal berusaha menikam Presiden Interim Mali di leher.
Maiga mengatakan "seperti yang Anda ketahui, presiden sementara adalah perwira pasukan khusus, dan saya yakin instingnya membantu mencegah penyerang mencapai tujuannya," jelasnya.
Baca Juga: Militan Culik 3 Warga China dan 2 Warga Mauritania di Mali
Pelaku serangan terhadap Presiden Goita belum jelas apakah berasal dari kelompok militan jihadis, atau berasal dari militer yang tidak puas, atau dari kalangan sipil yang tidak suka dengan manuver politik Assimi Goita.
Jurnalis Al Jazeera yang bernama Ahmed Idris melaporkan upaya penikaman tersebut dan mengatakan "saat ini kami tidak jelas apakah penyerang adalah anggota kelompok bersenjata yang telah beroperasi di Mali dan melintasi perbatasan di Burkina Faso dan Niger. Atau seorang perwira militer atau bahkan seorang sipil yang tidak senang dengan pemerintah."
Editor’s picks
Namun menurut Ahmed Idris, di lokasi penikaman ada ceceran darah tapi tidak diketahui siapa yang terluka. Ada yang mengatakan bahwa serangan penusukan itu mengenai lengan Presiden sementara Goita, tapi kabar tersebut belum dapat diverifikasi secara langsung.
Pelaku penyerangan yang sudah ditangkap saat ini sedang dalam penahanan dan investigasi. Motif utama pelaku dalam upaya pembunuhan itu belum jelas.
Mali mengalami ketidakstabilan politik sejak tahun 2012 lalu. Tentara pemberontak telah menggulingkan pemimpin negara. Selain itu, kelompok militan jaringan al-Qaeda dan ISIS juga beroperasi ketika Mali berada dalam kekacauan politik dan telah mengoyak wilayah bagian utara negara tersebut, yang memberikan ancaman tidak hanya di Mali tapi juga di negara tetangga Burkina Faso dan Niger sampai saat ini.
Baca Juga: Setelah Kudeta, Uni Afrika Ancam Beri Sanksi ke Mali
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.