TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Fumio Kishida, PM Jepang yang Pernah Dibully ketika Hidup di AS

Kishida dukung pemimpin dunia hilangkan senjata nuklir

Fumio Kishida, PM Jepang pengganti Yoshihide Suga (Twitter.com/Fumio Kishida)

Jakarta, IDN Times - Pada akhir September 2021, Jepang memiliki pemimpin baru, yaitu Fumio Kishida. Dia menang dalam persaingan dengan Taro Kono di Liberal Democratic Party (LDP), partai penguasa negeri Jepang.

Kishida yang berhasil memperoleh kemenangan kemudian menjadi perdana menteri menggantikan Yoshihide Suga, yang memutuskan mengundurkan diri setelah menjabat hanya 1 tahun. 

Fumio Kishida lahir dari keluarga politisi Jepang. Dia menghabiskan sebagian masa kecilnya di New York, Amerika Serikat (AS). Memasuki dunia politik pada akhir 1980-an, dia berhasil meraih beberapa jabatan prestisius, sampai puncaknya kali ini menjadi Perdana Menteri Jepang.

Ingin mengenal Kishida lebih jauh? Berikut profilnya!

Baca Juga: Menang di LDP, Fumio Kishida Jadi PM Jepang ke-100

1. Kishida adalah seniornya Jerome Polin, pemilik channel YouTube Nihongo Mantappu

Fumio Kishida (Twitter.com/Fumio Kishida)

Jika banyak di antara kamu yang suka menonton aktivitas mahasiswa di luar negeri, pasti bakalan tahu Jerome Polin. Dia adalah orang Indonesia yang kuliah di Jepang dan terkenal karena membuat saluran Nihongo Mantappu di YouTube.

Lalu apa hubungannya dengan Fumio Kishida yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang?

Hubungan antara Jerome Polin dan Fumio Kishida adalah karena mereka kuliah di satu kampus yang sama. Kampus tersebut adalah Waseda University, salah satu kampus bergengsi di Tokyo.

Di universitas tersebut, Fumio Kishida mengambil jurusan hukum dan lulus pada 1982. Itu berarti 16 tahun sebelum Jerome Polin lahir.

Fumio Kishida lahir pada 29 Juli 1957. Dia pernah bersekolah di New York ketika masih kecil. Ayahnya saat itu membawa Kishida ke AS karena ditugaskan oleh kementrian perdagangan untuk menjadi pejabat senior Jepang di Negeri Paman Sam.

Selama sekolah di AS, dia sering jadi bahan ejekan dan diskriminasi teman-temannya. Itu karena dia adalah orang Jepang, negara yang pernah berperang melawan AS pada Perang Dunia Kedua.

2. Lahir dari keluarga politisi

Fumio Kishida (Twitter.com/Fumio Kishida)

Setelah lulus dari Waseda University, Kishida bekerja sebentar sebagai bankir. Menurut laman resmi Kementrian Luar Negeri Jepang, dia kemudian menjabat sebagai sekretaris parlemen pada 1987.

Pada 1993, Fumio Kishida secara penuh berhasil lolos untuk menjadi anggota parlemen Jepang, mengikuti jejak ayah dan kakeknya yang juga pernah menjadi anggota legislatif. Ayah dan kakek Fumio Kishida adalah Fumitake dan Masaki Kishida. 

Kishida lahir di Shibuya, Tokyo. Tapi keluarga besarnya berasal dari Hiroshima, kota korban bom atom pasukan AS. Banyak dari anggota keluarga besarnya yang tewas dalam ledakan bom atom tersebut.

Karena itu, Fumio Kishida sendiri tumbuh bersama cerita-cerita para saksi mata yang menjadi penyintas dari kengerian bom atom.

Sebagai anggota parlemen awal pun, Kishida juga mewakili distrik Hiroshima, wilayah di mana keluarganya berasal.

Pada 4 Oktober 2021, ketika secara resmi Fumio Kishida berkantor sebagai Perdana Menteri, seorang penyintas bom atom mengirimkan surat padanya. Penyintas itu bernama Setsuko Thurlow.

Dilansir NHK, dalam suratnya Thurlow meminta PM Jepang untuk bergabung dengan Perjanjian PBB tentang Larangan Senjata Nuklir. Dalam surat tersebut, ia juga bertanya, "jika Perdana Menteri, yang daerah pemilihannya di Hiroshima tidak memutuskan untuk menandatangani, siapa lagi yang mau?"

Baca Juga: 7 Miskonsepsi tentang Nuklir

3. Hubungan Fumio Kishida, Hiroshima dan energi nuklir

Sisa bangunan yang terkena bom atom di Hiroshima (Unsplash.com/Rap Dela Rea)

Jejak karir politik Fumio Kishida tetap berkaitan dengan Hiroshima, kota muasal keluarganya dan daerah pemilihan yang ia wakili. Dia tercatat sebagai Menteri Luar Negeri terlama Jepang pasca-perang.

Suami dari Yuko Kishida, saat menjabat sebagai Menlu memiliki banyak agenda yang bersangkutan dengan Hiroshima. 

Menurut Craig Mark, profesor Kyoritsu Women's University, yang menulis di The Conversation, Kishida membantu mengatur kunjungan bersejarah Presiden AS Barack Obama ke Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima pada 2016.

Dalam kebijakan nuklir sebagai energi, Kishida mendukung negara tersebut melakukan restart serta berinvestasi dalam reaktor modular kecil dan teknologi fusi untuk melakukannya.

Reaktor modular kecil dikatakan lebih murah untuk diproduksi dan lebih aman untuk dijalankan daripada reaktor konvensional, sedangkan reaktor fusi nuklir tidak memancarkan limbah radioaktif tingkat tinggi.

"Saya pada akhirnya akan mencari teknologi seperti SMR atau fusi nuklir," kata Kishida, dikutip dari Kyodo News

Kishida juga pernah menulis untuk CNN tentang pandangannya terhadap senjata nuklir pada 2016. Dia saat itu menulis, "saya dengan tulus meminta para pemimpin dunia untuk melakukan upaya untuk menghilangkan senjata nuklir."

4. Kishida kalah populer dibanding Suga

Yoshihide Suga, putra seorang petani yang terpilih meneruskan jabatan Shinzo Abe usai Abe mengundurkan diri (twitter.com/Nicchiban)

Fumio Kishida sebenarnya adalah orang yang disebut sebagai pewaris kekuasaan Shinzo Abe. Namun, popularitasnya selama pandemik virus corona melemah dan hampir lenyap.

Ia pernah mencalonkan diri pada putaran pemilihan Perdana Menteri dari partai LDP yang berkuasa. Tetapi, Kishida kalah populer dibandingkan dengan Yoshihide Suga. Ketika Abe mundur dari jabatan dan digantikan oleh Suga, nasib dukungan untuk partai LDP dari publik rupanya longsor. Dalam jajak pendapat, dukungan untuk LDP terus melemah.

Hal itu karena Suga ngeyel melaksanakan Olimpiade Tokyo yang juga banyak ditentang oleh publik Jepang di tengah pandemik.

Saat ini, salah satu tugas utama Kishida adalah menyelenggarakan pemilu pada November 2021 sebelum tanggal 28.

Menurut analisa Craig, dengan asumsi LDP tetap mampu memenangkan kekuasaan, maka besar harapan bahwa Kishida akan dapat menyelesaikan vaksinasi COVID-19 dan memimpin pemulihan ekonomi pasca-pandemik.

Baca Juga: Yoshihide Suga, Anak Petani Stroberi yang Jadi Perdana Menteri Jepang

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya