7 Miskonsepsi tentang Nuklir

Nuklir bikin mandul, emang bener?

Menurut BATAN, energi nuklir adalah salah satu dari kelompok energi baru dan terbarukan (EBT) serta energi alternatif. Walaupun begitu, energi nuklir masih menuai pro dan kontra dalam masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung didirikannya PLTN, namun lainnya menentang pembangunan tersebut.

Namun, ternyata masih terdapat banyak kesalahpahaman masyarakat umum tentang baik buruknya PLTN ini. Berikut ini beberapa poin tentang miskonsepsi masyarakat awam tentang energi nuklir.

1. Nuklir menyebabkan kemandulan

7 Miskonsepsi tentang Nuklirpixabay/HolgersFotografie

Sering terdengar perkataan dari orang-orang bahwa nuklir dapat menyebabkan kemandulan. Bahkan, berkembang stereotip bahwa mahasiswa jurusan Teknik Nuklir harus menikah sebelum praktikum di semester lima.

Faktanya, radiasi nuklir memang dapat menyebabkan kemandulan. Namun, hal itu hanya akan terjadi jika tubuh kita, terutama organ reproduksi, terpapar radiasi tingkat tinggi sekelas bencana Chernobyl.

Manusia yang terpapar radiasi sebesar 250—350 mSv (Mega Sievert) akan menderita kemandulan sementara, sedangkan kemandulan permanen dapat terjadi jika organ reproduksi manusia terpapar radiasi sebesar 2000 mSv. Sementara itu, PLTN pada umumnya hanya menghasilkan sekitar 0,01 mSv tiap tahunnya.

2. Manusia terpapar radiasi dari PLTN dan senjata nuklir saja 

7 Miskonsepsi tentang Nuklirunsplash/Boudewijn Huysmans

Banyak orang yang menentang pembangunan PLTN karena takut terhadap paparan radiasi. Nyatanya, ada banyak hal yang sebenarnya juga memancarkan radiasi. Misalnya, matahari yang menjadi sumber kehidupan di muka bumi ini. Panas matahari berasa dari reaksi fusi atau penggabungan antara dua atom hidrogen.

Radiasi juga dapat ditemukan dalam benda-benda yang tampaknya sepele, Misalnya pisang dan kentang yang potasium-40.

Baca Juga: 5 Senjata Mematikan dalam Mitologi Hindu, Lebih Kuat dari Nuklir

3. PLTN berbahaya bagi kesehatan 

7 Miskonsepsi tentang Nuklirpixabay/jessebridgewater

Radiasi nuklir memang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Salah satunya adalah kanker. Namun, bukan berarti PLTN juga dapat menyebabkan kanker maupun penyakit lainnya.

Pembangunan PLTN tentu saja melalui berbagai perhitungan para ahli. Bahkan, radiasi yang dipancarkan oleh PLTN seratus kali lebih rendah daripada pembangkit listrik batu bara, Kira-kira sama seperti memakan satu buah pisang setiap tahun.

4. PLTN tidak ramah lingkungan 

7 Miskonsepsi tentang Nuklirpexels/Kateryna Babaieva

Tidak hanya anggapan berbahaya bagi kesehatan, radiasi nuklir juga dianggap berbahaya bagi lingkungan sekitarnya. Padahal, energi nuklir termasuk energi hijau yang ramah lingkungan.

Tidak seperti minyak dan batu bara, panas yang dihasilkan oleh reaktor nuklir bukan diproduksi dengan cara pembakaran sehingga tidak mencemari udara sekitar. PLTN juga tidak memakan lahan yang besar seperti PLTS (tenaga surya) maupun PLTB (tenaga angin). Sedangkan asap yang keluar dari cerobong asap pada PLTN sebenarnya hanyalah uap air dari pendingin reaktor nuklir.

5. Limbah nuklir sulit dikendalikan 

7 Miskonsepsi tentang Nuklirpixabay/Eu_eugen

Belum lama ini dunia sempat dihebohkan dengan kabar bahwa Jepang akan membuang limbah nuklirnya ke laut. Hal ini membuat masyarakat bertanya-tanya, apakah limbah nuklir sangat berbahaya?

Sebenarnya, limbah air tersebut bukan limbah hasil sampingan PLTN, melainkan air pendingin reaktor yang terkontaminasi akibat gempa bumi yang melanda Fukushima pada 2011. Gempa menyebabkan kebocoran reaktor dan mengontaminasi air pendingin reaktor tersebut. Pembuangan limbah tersebut juga sudah disetujui oleh Badan Energi Atom Internasional.

Sedangkan untuk limbah utama dari reaktor nuklir sangat minim dan dapat di daur ulang. Limbah nuklir juga dapat diangkut dan dipindahkan dengan aman.

6. Reaktor nuklir dapat meledak 

7 Miskonsepsi tentang Nuklirpixabay/FreeCreativeStuff

Ledakan adalah salah satu hal yang terlintas saat mendengar kata nuklir. Padahal, hanya senjata nuklir saja yang dapat meledak dan memaparkan radiasi dalam tingkat berbahaya.

Reaktor nuklir tidak dapat meledak karena bahan bakarnya tidak cukup padat untuk menyebabkan reaksi berantai yang tidak terkontrol. Reaktor nuklir juga dirancang untuk mati secara otomatis jika terdapat peningkatan suhu dan tekanan.

Baca Juga: 9 Negara dengan Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Negara Mana Saja?

7. Bencana Chernobyl dapat terulang kembali 

7 Miskonsepsi tentang Nuklirunsplash/Ana Itonishvili

Bencana PLTN Chernobyl disebabkan oleh human error. Reaktor tersebut dioperasikan oleh pekerja yang tidak terlatih dan kesalahan pada desain reaktor.

Reaktor pada PLTN Chernobyl berjenis RBMK. Para peneliti sudah menemukan kesalahan dan mendesain ulang reaktor bertipe sama yang ada di seluruh Rusia. Sedangkan negara-negara lain menggunakan jenis reaktor berbeda, antara lain BWR dan PWR yang lebih aman dibandingkan dengan RBMK.

Itulah tujuh miskonsepsi masyarakat awam tentang energi nuklir. Memang masih terdapat pro dan kontra dalam pemberdayaan energi nuklir. Jadi, apakah kalian mendukung atau menentangnya?

Azis Ardiyanto Photo Writer Azis Ardiyanto

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya