Sekjen PBB Kecam Pencaplokan Wilayah Ukraina oleh Rusia
Tindakan Rusia melanggar Piagam PBB dan hukum internasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia melakukan referendum di Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia untuk mencaplok empat wilayah Ukraina tersebut. Pada Kamis (29/9/2022), Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, mengecam rencana Moskow.
Guterres mengatakan bahwa pencaplokan Rusia tidak memiliki nilai hukum. Dia juga mengatakan bahwa referendum yang dilakukan di empat wilayah tersebut bukan atas dasar ekspresi asli kehendak rakyat Ukraina.
Baca Juga: DK PBB Akan Voting Tolak Referendum Rusia atas 4 Wilayah Ukraina
1. Pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina pantas dikutuk, kata Guterres
Perang tujuh bulan Rusia di Ukraina telah memasuki babak baru yang lebih pelik. Moskow berusaha mencaplok empat wilayah Ukraina yang dinilai akan meningkatkan eskalasi militer yang lebih berbahaya.
"Setiap keputusan untuk melanjutkan pencaplokan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia di Ukraina tidak akan memiliki nilai hukum dan pantas untuk dikutuk," kata Guterres dikutip dari Al Jazeera.
Guterres mengatakan hal itu kepada wartawan di markas besar PBB di New York City pada Kamis. Dia juga menjelaskan bahwa pencaplokan tersebut akan membahayakan prospek perdamaian.
Baca Juga: Ogah Akui Referendum Rusia di Ukraina, Serbia: Melanggar Piagam PBB!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.