TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selamatkan Pengungsi, Angela Merkel Terima Penghargaan Perdamaian PBB

Langkah Merkel menerima pengungsi mendapat apresiasi

Angela Merkel (Instagram.com/ bundeskanzlerin)

Jakarta, IDN Times - Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel, pada Rabu (8/2/2023), menerima pernghargaan perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Pantai Gading. Hadiah yang disebut Penghargaan Perdamaian UNESCO Félix Houphouët-Boigny diberikan atas jasa Merkel dalam kebijakan pengungsinya saat menjabat.

Angela Merkel, yang juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemimpin perempuan paling berpengaruh di dunia, pernah menerapkan kebiakan pengungsi pintu terbuka saat menjadi Kanselir.

Dia mengklaim kebijakannya didukung oleh banyak masyarakat Jerman yang kemudian memberi sambutan hangat untuk para pengungsi.

Baca Juga: Lindungi Jutaan Pengungsi, Angela Merkel Raih Penghargaan Nansen

1. Merkel dinilai menunjukkan keberanian politik

Kebijakan pintu terbuka untuk pengungsi telah membuat Jerman menyambut lebih dari 1,2 juta migran pada 2015. Meski saat itu mendapatkan perlawanan dari beberapa pihak dalam negeri dan mitra Eropa, tapi Merkel tetap kukuh dengan pendiriannya.

Karena hal itu, penyelenggara yang memberikan penghargaan perdamaian pada Merkel mengatakan, dia telah menunjukkan keberanian politik.

"Anda menunjukkan opini publik dan pembuat keputusan bahwa kita tidak hanya harus membela hak kita sendiri, tetapi hak orang lain di saat krisis, bahwa setiap masyarakat perlu lebih dari sebelumnya untuk menghormati dan melindungi hak asasi manusia tanpa diskriminasi dalam bentuk apa pun," kata Denis Mukwege, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, dikutip Associated Press.

"Kami memuji kemanusiaan Anda, semangat solidaritas dan rasa etika Anda yang tajam serta kepemimpinan Anda yang menginspirasi," tambahnya.

2. Merkel berbicara tentang krisis pengungsi baru

Kebijakan Merkel terjadi ketika banyak warga sipil melarikan diri dari perang di Suriah, Irak, Afghanistan, dan Eritrea.

Saat memberikan sambutan dalam penerimaan pidato penghargaannya di Pantai Gading, Merkel menyinggung masalah krisis pengungsi baru yang terjadi di Eropa. Ini karena perang yang dilancarkan Rusia ke negara tetangga Ukraina.

"Kami mengira masa perang di Eropa telah berlalu. Tapi sejak 24 Februari tahun lalu, saat agresi kejam Rusia di Ukraina terjadi, kami sampai pada kesimpulan yang menyedihkan bahwa bukan itu masalahnya. Ini telah mengguncang Eropa sampai ke akar-akarnya," kata Merkel dikutip Politico.

Merkel juga mengutip kalimat ampuh Houphouët-Boigny, presiden pertama Pantai Gading, yang menyatakan bahwa dialog merupakan senjata bagi yang kuat dan bukan yang lemah. Bekerja dengan tegas dan keras untuk perdamaian adalah lebih penting.

Baca Juga: Angela Merkel Tak Menyesal Pernah Jalin Diplomasi dengan Putin

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya