Serangan Pemberontak Tewaskan 50 Orang di Burkina Faso
PBB mengutuk serangan yang menimbulkan banyak korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Insiden memilukan terjadi di sebuah distrik di utara Burkina Faso yang berdekatan dengan perbatasan Niger. Insiden berlangsung pada Sabtu (11/6/2022) dan Minggu (12/6/2022). Sekelompok pemberontak bersenjata menembaki warga sipil dan sekitar 50 orang tewas.
Serangan itu terjadi di distrik Seytenga, provinsi Seno, sebuah wilayah perbatasan di mana pejuang militan bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS dan Al-Qaeda beroperasi. Wilayah itu juga menjadi salah satu wilayah paling berdarah yang melibatkan bentrokan pasukan pemerintah dengan pejuang pemberontak.
Baca Juga: Burkina Faso Setuju Junta Militer Pimpin Transisi
Baca Juga: Taliban: Tidak Ada ISIS dan Al Qaeda di Afghanistan!
1. Jumlah korban tewas kemungkinan bertambah
Serangan pejuang pemberontak di distrik Seytenga telah menjadi salah satu serangan paling berdarah sejak Burkina Faso dilanda kudeta. Serangan pada Sabtu dan Minggu telah memaksa ribuan orang mengungsi untuk menyelamatkan diri.
"Tentara sejauh ini telah menemukan 50 mayat," kata juru bicara pemerintah Lionel Bilgo, dikutip dari Al Jazeera.
Dia juga menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat seiring dengan pencarian yang terus dilakukan.
"Pertumpahan darah itu disebabkan oleh pembalasan atas tindakan tentara. Negara telah diserang tetapi tentara melakukan tugasnya," jelas Bilgo.
Baca Juga: Militer Burkina Faso Gulingkan Presiden Roch Kabore
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.