TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setia dengan China, Pakistan Tolak Hadiri KTT Demokrasi Buatan Biden

PM Imran Khan desak China-AS redakan ketegangan

Bendera Pakistan (Unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Jakarta, IDN Times - Pakistan melewatkan undangan The Summit for Democracy (KTT Demokrasi) yang diselenggarakan di Amerika Serikat (AS) secara vitual. Kantor Menteri Luar Negeri Pakistan mengumumkan penolakan undangan tersebut dengan kalimat politis. 

Tidak ada kejelasan apakah penolakan undangan itu memiliki hubungan dengan China. Tapi, beberapa sumber menyebut, Islamabad memang berkonsultasi dengan Beijing mengenai masalah ini.

Total ada 111 negara yang diundang untuk ikut hadir dalam KTT Demokrasi. Selain pemerintah, pertemuan itu juga dihadiri oleh jurnalis, aktivis demokrasi, sektor swasta, dan tokoh masyarakat sipil. China dan Rusia termasuk beberapa negara yang tidak mendapat undangan. 

Baca Juga: Joe Biden Akui Demokrasi Amerika Serikat Rapuh dan Tidak Kebal Ancaman

1. Pakistan tolak undangan KTT Demokrasi

Pakistan adalah salah satu negara dengan mayoritas muslim yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Imran Khan. Negara itu juga terkenal dengan sistem demokrasinya. 

Dilansir laman resmi pemerintah AS, Pakistan termasuk negara yang diundang untuk berpartisipasi dalam KTT Demokrasi yang dihelat pada 9-10 Desember 2021. Namun, kantor Luar Negeri Pakistan mengatakan tidak akan menghadiri acara tersebut.

Media lokal The News hanya menyampaikan bahwa Pakistan tidak akan menghadiri pertemuan itu. Tapi, pengumuman yang disampaikan pada Rabu (8/12/2021) itu tidak merinci alasan Khan tidak memenuhi undangan Joe Biden. 

Awalnya, Pakistan akan mengikuti acara tersebut dengan melibatkan tingkat kementrian, tapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk tidak menghadirinya dengan berbagai alasan.

"Kami berterima kasih kepada AS karena mengundang Pakistan untuk berpartisipasi dalam KTT Demokrasi. Kami tetap berhubungan dengan AS mengenai berbagai masalah dan percaya bahwa kami dapat terlibat dalam masalah ini pada waktu yang tepat di masa depan," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Pakistan. 

2. Islamabad berkonsultasi dengan Beijing ketika dapat undangan KTT Demokrasi

Dilansir dari The Tribune, informasi penolakan disampaikan bersamaan dengan pernyataan:

"Pakistan adalah negara demokrasi fungsional yang besar dengan peradilan yang independen, masyarakat sipil yang dinamis, dan media yang bebas. Kami tetap sangat berkomitmen untuk lebih memperdalam demokrasi, memerangi korupsi, dan melindungi serta mempromosikan hak asasi semua warga negara. Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah melembagakan reformasi luas yang ditujukan untuk memajukan tujuan-tujuan ini. Reformasi ini telah menghasilkan hasil yang positif."

Dalam setahun terakhir, Biden belum pernah mengadakan pertemuan atau panggilan bilateral langsung dengan Khan. Tidak diketahui alasan pastinya. Namun, diyakini bahwa hubungan Pakistan-AS saat ini berada dalam titik yang terendah.

Beberapa sumber menginformasikan bahwa Islamabad berkonsultasi dengan Beijing sebelum penolakan menghadiri KTT Demokrasi. 

Pakistan telah mendapat kucuran dana investasi yang besar dari Beijing. China adalah penyokong utama Pakistan ketika negara itu mengalami kesulitan finansial. Khan termasuk salah satu pemimpin dunia yang mendukung one-China policy dan mendukung upaya negara itu untuk bersatu dengan Taiwan. 

Baca Juga: China Sebut KTT Demokrasi AS Cara Biden Kumpulkan 'Penjahat'

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya